Kamis, 28 Juli 2011

underdog

Beberapa hari yang lalu saya dengan seorang teman membahas bagaimana masa masa SMA kami, tiba tiba dia bilang dulu dia sama sekali nggak PD sama keadaan dirinya (penampilan fisik maksudnya) banyak hal yang ada di dirinya yang buat minder, membuatnya tidak gaul (yang saya tangkap dia menganggap dirinya kurang populer)

Entah kenapa dari kecil saya bukanlah anak yang tergila gila dengan kepopuleran. Saya sadar secara fisik saya jauh dari kata cantik, dari otak juga pas pas an, saya susah bergaul malah dan cenderung ndeso hahahaha.

Tapi saya menikmati diri saya, saya suka punya waktu bengong2, menggambar, baca buku, bikin kerajinan tangan sampe jam 2 pagi meski tiada guna (hahahaha), bolos sekolah sendirian. In other way dari masih kecil sekali saya cenderung autistik, saya punya alam saya sendiri. Contohnya saya bisa menggambari jendela kamar saya berjam jam sambil menceritakan kejadian yang berhubungan dengan gambar tersebut.

Maka ketika saya dijuluki si underdog, si tidak populer, si bukan siapa siapa, hampir tidak dikenal oleh teman teman 1 kelas saya rasa itu bukan masalah besar, malah saya senang karena tidak ada tekanan besar untuk menjadi "seseorang" kelaknya hehehehe. Meski saya pun sempat minder, rendah diri itu tidak berlangsung sampai dikehidupan saya setelah dewasa. Toh, saya cukup kenal siapa saya. Ketika kita minder berarti kita merasa ada sesuatu yang kurangkan? kenapa mesti merasa kurang kalau seperti ini Tuhan menciptakan kita (hehehehe, tentu saja konsep ini saya pahami bukan di masa puber saya)

Dari Fb malah saya lihat beberapa teman yang dulu semasa sekolah nama nya tidak membahana sekarang "jadi orang" . Anyway, belom tentu yang underdog gak bisa jadi juara kan? hehehe jadi populer kaya di film film hollywood itu ketika si nerd jadi pahlawannya.

So, Be Underdog, Be Populer, Be Who You Are and feel great about it. Life is perfect, you just have to see it in so many point of view. :)

Kamis, 21 Juli 2011

REPARASI




Orang biasa.....saya cuma orang biasa yang punya banyak kekurangan, sebetulnya saya agak jengah belakangan ini karena saya menyadari adanya sikap ingin "memperbaiki" orang lain yang timbul. Saya orang yang paling suka mengkritik orang lain, "menyentil" hal hal yang sekiranya saya anggap tidak sesuai dengan hati nurani saya, atau saya rasa konyol dilakukan untuk hal hal yang butuh keseriusan.

Kadang dengan cara yang halus atau kadang dengan cara yang benar benar frontal. Dengan maksud si orang akan tau kekonyolannya. Dia sadar atau tidak saya tidak begitu peduli yang penting sudah saya kemukakan. Ada lagi cara yang orang lain lakukan "mengajari" orang lain tentang apa yang harus dilakukan.

Tanpa dirasa saya juga jadi konyol dan bodoh, yang bisa merubah diri kan orang itu sendiri, siapa saya sih sampai bisa merubah orang lain. Masa saya mau "mereparasi" orang lain padahal saya sendiri masih banyak kekurangan :) Satu satunya cara mereka bisa berubah jadi lebih baik, mereka harus punya keinginan untuk berubah. Apapun yang saya katakan tidak akan merubah, paling hanya akan membuat jengkel.

Walaupun kadang itu bentuk kasih kita pada orang yang ingin di "perbaiki" tapi mau reparasi orang lain? reparasi diri sendiri aja dulu  hehehe....iya kan...


Senin, 18 Juli 2011

My Mom


Saya dan Ibu, saya dididik untuk tidak cengeng meski saya sebetulnya anak yang sangat cengeng, ibu tidak pernah membelikan saya boneka karena boneka adalah sumber ke cengeng an, tidak mengijinkan saya belajar menari karena saya akan tampak lemah dan manja.

Kadang saya jengkel juga karena saya selalu harus bersikap dewasa saat dekat dengannya, tidak pernah dimanja, tidak pernah ada pelukan mesra atau kata kata sayang. Meski saya dibiarkan melakukan apa saja yang saya suka dan tidak pernah dilarang larang tapi she never show me any affection just because she want me to be strong.

Sejak kecil saya selalu diberi banyak bacaan, mulai dari majalah anak2 sampai koran juga banyak buku cerita. Hobby ibu saya membaca (selain meracuni tikus2 dirumah hehehehe dan saya selalu yang dapat bagian mengubur tikus2 itu) kami punya koleksi majalah intisari dari tahun 1979 tahun kelahiran saya sampai buku cerita dongeng. Makanya ketika kami sudah dewasa dan masih hoby mengoleksi buku ibu saya tidak melarang. 

Buat saya meski tanpa kata kata sayang atau pelukan hangat, ibu adalah mahluk yang paling saya sayang. 

I Love You Ibu

Selasa, 05 Juli 2011

Coming Home


Hmmmm...ini coming home setelah lebaran lalu, karena si bontot mau nikah.... rasanya koq aneh ya? si bontot yang selalu saya anggep anak kecil akhirnya menikah juga. Padahal beberapa tahun lalu karena lupa ia sudah tumbuh besar saya masih membelikannya baju ukuran anak anak....hahahaha......

Saya nggak marah dilangkahi untuk ke 3 kalinya,toh ini keputusan saya untuk tidak menikah cepat cepat.Harapan saya yang besar sama si bontot membuat saya menyesalkan keputusannya. Saya ingin si Bontot lebih dewasa dari ia yang sekarang, kadang ia terlalu emosian, terlalu cepat ngambek. Saya ingin si Bontot sudah menunjukan sifat dewasanya dan "jadi orang" ketika ia menikah nanti.

Lagu ini membuat saya teringat rumah. Buat saya Orang Tua, adik adik dan keponakan saya adalah segalanya, saya merasa gagal sebagai kakak ketika adik adik saya salah jalan, saya bukan panutan yang baik, bukan anak yang berguna, tidak bisa diandalkan.

Semoga saya selalu dimaafkan untuk semua tindakan saya dimasa lalu "I wish I was a better sister, a better daughter, a good role model for all my family."

I'm coming home
I'm coming home
tell the World I'm coming home
Let the rain wash away all the pain of yesterday
I know my kingdom awaits and they've forgiven my mistakes
I'm coming home, I'm coming home 
tell the World that I'm coming