Sabtu, 31 Maret 2012

Dear Love







Hey You......


Semoga ketika kita bertemu nanti,  kamu dan saya sudah sama sama lelah berkelana. Sudah puas bersenang senang sendirian. Saat itu hanya akan ada saya dihatimu dan hanya ada kamu dihati saya.


Bila saat itu tiba, jangan kaget kalau saya bukanlah orang yang penurut. Lebih suka ngeyel sebelum akhirnya sepakat. Selalu cepat mengeluarkan emosi untuk hal hal yang mungkin kamu anggap remeh.


Bantu saya bangun ketika saya terjatuh, gandeng tangan saya selalu agar saya tak salah jalan, semangati saya ketika saya terlalu lelah untuk melanjutkan perjalanan. 


Kadang saya ingin waktu untuk bengong bengong sendiri, tolong biarkan saya. Kadang juga saya akan merepotkanmu dengan segala pertanyaan yang konyol, tolong jangan bentak saya. Marahi saya jika saya salah tapi jangan menggunakan kata kata yang kasar apalagi memukul saya. 


Lalu ketika waktu menuntun kita ke arah senja...


Semoga kita akan terus bersama sampai uban memenuhi kepala,sampai keriput memenuhi wajah,sampai maut mengambil salah satu dari kita...



*still waiting :*

Jumat, 30 Maret 2012

Garempung

"Sudah hampir ketiga.. semoga tidak kemarau panjang lagi", suara pelan simbok tersamar suara keras garempung diluar rumah. 

Suara garempung selalu mengingatkanku pada Ibu. Perempuan yang meninggalkan ku puluhan tahun lalu itu selalu suka suara ini. teringat secuil percakapan masa kecil ku dengan ibu



***
"Suara apa itu bu?"
"Garempung" matanya masih menatap cermin, memakai pupur bagoran yang dibeli di warung ibunya Sum
"Kenapa bunyi nya seperti itu?"
"Mau kawin" jawabnya pendek sambil terus berdandan.
"Kenapa harus kawin?"
"Supaya punya anak" Mulai tidak sabar menghadapi pertanyaanku
"Seperti Ibu? berarti ibu juga kawin?"
Pertanyaanku tidak dijawab, juga pertanyaan pertanyaan tentang siapa bapakku.
 
***


Orang orang dikampungku seperti juga dikampung kampung kebanyakan suka sekali bergosip.
Dari mereka lah akhirnya aku tau, ibuku tidak pernah menikah. Tiba tiba saja sudah hamil lalu melahirkanku.


Simbokku mungkin tau siapa bapakku tapi ia lebih memilih tutup mulut, bahkan kepadaku.


Pagi tadi Sum datang, ia baru saja pulang dari kota seribu cahaya. Dia bilang telah bertemu ibuku. "Ibu mu masih cantik Nur, sama seperti ketika pergi dulu wajahnya tidak berubah. Masih awet muda, rumahnya besar, Ibu mu sugih,punya kolam renang lagi. Aku diajaknya masuk rumahnya, sudah menikah dan punya anak,kamu punya adik Nur" Cerita Sum sedikit tergesa, takut simbok ku masuk dan mendengar kami membicarakan Ibu.


Simbokku masih menyimpan marah pada ibu, marah karena ibu hamil tanpa suami, marah karena ibu pergi meninggalkan aku yang artinya memberinya beban meski ia tidak pernah mengeluh didepanku beratnya membesarkan sendirian seorang cucu hanya dengan mengandalkan sawah kecil tak jauh dari rumah kami. Meski simbok marah tapi aku tau dilubuk hatinya ia sayang ibu. Manusiawi kan...


Jadi aku punya adik ...seperti apa adikku ya? Apa ibu ku sayang sama adikku? dulu aku yakin ibu sangat sayang padaku, tapi kenapa Ibu tega meninggalkanku. Tidak ada usahanya menemuiku padahal kota hanya sehari perjalanan dan bukan pindah ke pulau lain seperti kata simbok selalu.


Pikiranku tidak juga mau fokus pada televisi didepanku, suara garempung semakin keras.  Ibu pergi dari desa tepat ketika musim hujan berakhir, saat suara garempung terdengar dari seluruh penjuru desa ini.


Setiap kali mendengar suara ini harapanku mengembang, harapan ibu akan menjemputku  atau setidaknya datang berkunjung melunasi kangen ku padanya. 


Tahun berganti tahun ia tak juga pulang tapi aku terus berharap suatu saat ibuku pulang.


Ketiga                : musim panas
sugih                  : kaya
garempung       : tonggeret
bedak bagoran : bedak muka plastikan

Rabu, 28 Maret 2012

Keusilan dan Saya

Saya adalah orang yang seringnya gak mau tau urusan orang lain, paling males nanya nanya apalagi kalo gak ada hubungannya sama saya. Kalaupun ingin tau itu sekedarnya saja, gak sampe detail banget itupun sesuatu yang lagi dibahas bersama


Sebabnya? saya nggak suka ketika ada orang lain bertanya tanya tentang hal hal yang malas saya ceritakan. Suatu saat saya bisa terbuka tanpa diminta, tapi lain hari ketika ditanya tanya kembali koq malas jawabnya ya hahahaha


Kejadian juga sama tetangga saya yang suka menyelidik, mulai dari saya mau kemana sampai apa saja yang saya beli diwarung, terkadang cara berpakaian saya juga diamatinya untuk dicela atau dikoreksi dikemudian hari. Baiklah kalo dalam tahap itu paling saya jawab dengan dongkol lalu masuk rumah.


Yang saya gak suka banget adalah ditanya tanya tentang masa lalu. Buat saya ketika sudah lewat ya sudah, toh nasi sudah jadi bubur. Tinggal bagaimana menjalani hari yang lebih baik kedepan.


Penyesalan? saya punya segudang, tapi membicarakan dengan orang lain nggak akan mengurangi rasa menyesal saya kan. Jadi ketika seseorang yang gak kenal saya dengan baik dan melakukan hal hal ini koq rasanya jengkel ampun ampunan ya hahahahaha


Ya sudahlah , yang sudah ya sudah... :D Kalau ada yang mau cerita sama saya ya saya dengarkan, tapi kalau nggak pun saya berusaha gak mau tau hehehehe kadang orang akan merasa siap bercerita ketika mereka nggak diberondong pertanyaan kan.

Selasa, 27 Maret 2012

jalan jalan.... ^.^ V



Hidup itu perjalanan,selalu ada tempat tujuan baru yang ingin di tempuh,tempat yang ingin di lihat.

Kadang sendiri,kadang ditemani seseorang,kadang malah ditemani satu bus.

Kadang jalannya jelek,bergelombang,berbatu batu.Tapi kadang juga mulus.

Kadang perjalanan yang menyenangkan meski hanya berjalan kaki seorang diri.

Yang paling parah,naik bus yang jelek dan bau,supirnya ngantuk sampai salah jalan dan tersesat.

Tapi bagaimanapun perjalanannya yang penting adalah tempat tujuannya.

Semakin indah tempatnya semakin layak perjalanan nan jauh melelahkan yang di tempuh.

Sudahkah anda sampai ditujuan?

Senin, 26 Maret 2012

Mawar maapin Marwan ya

Apa sih yang Marwan lakukan sampai hampir semua orang ikut memintakan maaf ? pertama kali lihat iklan itu  saya bingung, sesalah apa Marwan sampe Mawar segitu marahnya...*marah dengan wajah sendu... koq lebih tepat kayaknya sedih ya?

Hahahaha kalo inget iklan ini saya jadi terbayang sahabat saya yang kebetulan namanya Marwan juga. Laki laki yang badannya tegap, berisi, wangi dan masih keliatan seperti anak kuliahan meski umurnya sudah kepala 3.

Marwan adalah laki laki yang menurut saya lumayan ganteng, pinter cara bicaranya, apa adanya, sopan. Type laki laki yang bisa dibawa pulang kerumah dan dikenalkan pada orang tua sebagai calon menantu tanpa orang tua sempat menolak atau berkata buruk tentang laki laki ini.

Marwan yang ini berkali kali menolak perempuan yang dijodohkan baik oleh teman atau keluarganya... dia selalu bilang " Saya belum ingin menikah karena finansial saya belum stabil" berkali kali alasan yang sama dipakai. Padahal kalo dipikir dia punya pekerjaan yang cukup bagus, punya usaha yang diawasi sendiri yang ordernya selalu ada.

Lalu suatu ketika dimalam hari disebuah cafe outdoor
       " Yun, tau nggak kenapa kita cocok sekali?"
       " Kenapa?" Tanya saya
       " Karena kamu dan saya sama sama suka laki laki"

Haahahahaha seharusnya setelah bertahun tahun berteman saya bisa merasakan ya, tau pandangannya saat memandang laki laki. Mengalirlah cerita bahwa sebetulnya bingung juga, kenapa ia suka pada laki laki dan laki laki yang ia suka pada saat itu laki laki straight alias bukan gay.

Dia belum pernah berhubungan badan dengan laki laki manapun, pernah punya pacar perempuan tapi katanya lebih kehubungan yang platonis.

Kalau dia belum pernah membicarakan masalah ini dengan keluarganya ini lebih karena rasa sayangnya pada ibu dan ayahnya, takut mereka terluka. Ia pun punya keinginan suatu saat nanti menikah dan punya anak demi menyenangkan orang tuanya.

Diujung malam itu setelah pulang dari jalan jalan dengan Marwan sambil mengosek lantai kamar mandi terngiang kata kata di iklan yang sudah diucapkan mungkin sejuta umat (mungkin ya...) "Mawar maapin Marwan ya" dan membayangkan wajah wajah perempuan yang ditolak si Marwan.


Kasihan.... entah untuk siapa ....


Kamis, 22 Maret 2012

GETAR JAGAD

Masih tergolek diatas amben ditemani sinar matahari pagi yang mulai masuk lewat celah celah atap dan dinding kayu kamar. Tangannya meliuk liuk indah

Lihat tanganku, gemulai kan? bahuku langsing, bulu mataku lentik, bibirku sewarna dengan jambu air, rambutku hitam panjang terurai..kulitku pun putih...Aku cantik.


Meski jalanku seperti macan luwe (lapar), meski goyanganku lebih indah dari penari di desa, mesti suaraku tinggi melengking. Tapi aku bukan perempuan


Memandangi bilur bilur merah di dadanya, menggapai bilur dipunggung yang terasa nyeri tiap kali bergerak


"Aku memberimu nama GETAR JAGAD agar kau menjadi laki laki yang bisa menggetarkan jagad, lakukan sekali lagi le.. lakukan tanpa rasa jijik diwajahmu" Tegas suara Bapak kemarin siang saat menyuruhnku membunuh ayam. Aku tetap tidak bisa,hasilnya seluruh badanku habis dipecutnya.


Orang bilang ibuku peri yang sering duduk dipinggir kali samping rumah kami, bapak membuatnya bunting lalu lahirlah aku dan Ibu pun menghilang.


Peri sebangsa lelembut yang cantik dan wangi 


Kalau aku laki laki kenapa badanku tidak berisi seperti bapak? kenapa tidak sedikitpun tumbuh bulu di wajahku seperti laki laki kebanyakan? kenapa tidak secuilpun jakun ditenggorokanku?


Tapi Bapakku bilang aku laki laki bukan perempuan....


Kutemukan bapak sedang bicara sendiri dipinggir kali, perlahan suaranya terdengar...


"Harusnya kau bawa mati anak itu bersamamu, begitu miripnya ia denganmu semakin hari... Bagaimana bisa tahan aku melihatnya, sementara kehilanganmu sudah membuatku gila"


Isaknya terdengar, suaranya putus asa


"Kau tau, aku sangat ingin menjadikannya laki laki yang kuat...supaya saat aku mati ia mampu hidup sendiri, tapi ia menjadi seperti keinginanmu, ia SEKAR INAKIT ... seikat bunga, sangat cantik anakmu bu. Kemarin anaknya Cokro datang melamar...aku bisa bilang apa? Aku bahkan tidak tau anak itu laki laki atau perempuan"


FADING 




 LIGHTS OUT 



Rabu, 21 Maret 2012

Cempaka No. 15 -end-

Setahun setelah kepergian Gambir


DAHLIA - ASTAKA


Nyonya :"Tuan tidak pernah pergi lagi sekarang, kenapa?"


Tuan   :" Menunggu Gambir pulang, tahukah Nyonya...saya paling   bangga padanya, ia berani keluar dari rumah ini tidak seperti yang dua itu ... kangen aku sama bocah itu"


Nyonya :"Tidak rindu pada yang lainnya?"


Tuan   :" Aku sudah tua, cucuku sudah sebesar itu ...apalagi yang aku cari schatz, kau tidak ingin aku ada di rumah ini barangkali ?"


Nyonya : "Ini akan selalu jadi rumahmu, pernah aku melarangmu pulang? mengharapkan kapan kau kembali yang sulit"


Tuan   : "Aku tidak akan pergi pergi lagi, kau tau tidak terasa sudah tahun berganti dan aku selalu pulang tiap hari kan?"


DAHLIA - KENANGA


Nyonya : "Ada kabar kapan ia kembali?"


Nang   : "Nyonya pasti lebih tau dari aku, yang dia kirim terakhir hanya cerita betapa ia senang diluar sana"


Nyonya : "Kau tidak rindu?"


Nang   : "Aku sudah menemuinya 2 kali disana, ia baik baik saja dan bahagia... apa aku harus kuatir dan melebih lebihkan rasa hatiku?"


Nyonya : "Kau tidak ingin mencari kebahagiaanmu seperti Gambir?"


Nang   : "Nyonya ingin aku keluar dari rumah?"


Nyonya : "Tidak, aku ingin ketika kau keluar dari rumah hatimu sudah mantap, bukan keluar rumah dengan sakit hati seperti anakmu"


Nang   : "Nyonya tidak pernah melarangku, tidak pernah menanyakan kapan aku kawin, tidak peduli kah Nyonya padaku?"


Nyonya : "Dari dulu aku percaya padamu, kau yang terkuat dari semua, pendirianmu teguh. Kalaupun aku tidak melarang aku tau kau punya pilihan hidup sendiri, tidak ingin menanyakan kapan kau kawin pun itu bukan karena tidak peduli, percaya aku..."


DAHLIA - YASHINTA


Nyonya : "Kau juga mau pergi?"


Shin   : "Iya"


Nyonya : "Kenapa? tidak kerasankah kau dengan keadaan rumah yang sekarang? tuan pulang tiap hari?"


Shin   : "Aku pernah berjanji akan keluar dari rumah ini begitu Mbing sudah keluar dari sini"


Nyonya : "Bencikah kau padaku? aku tidak pernah cukup memperhatikanmu "


Shin   : "Apa aku terlihat seperti membenci Nyonya? aku cukup mengerti kepedihanmu sampai tidak tega membenci Nyonya"


ASTAKA - YASHINTA - KENANGA


Tuan  : "Kalian boleh pergi tapi harus selalu kembali"


Nang  : "Kenapa? Tuan toh tidak perduli..."


Tuan  : "Aku peduli, kalian kan juga anakku...jangan dikira aku tidak tau semua polahmu diluar sana"


Shin  : "Aku tau, lalu...Tuan malu aku suka perempuan?"


Tuan  : "Tidak.. itu hidupmu"


Shin  : "Tenang, aku masih suka laki laki hanya aku masih menunggu orang yang tepat, yang tidak mirip Tuan"


Tuan  : "Cari ... cari yang tidak seperti aku, buat dirimu bahagia Cah.."


GAMBIR kepada DAHLIA, ASTAKA, KENANGA, YASHINTA




"Sarang yang Pak Tua beri indah, kenyamanan luar biasa dari Nenek, Nang yang akhirnya aku sadari tidak secuek itu, Shin yang selalu menemani tapi ini waktunya aku mencari sarangku sendiri.
Aku belum ingin pulang, disini aku bahagia. Waktunya kapan aku belum tau, jangan ditunggu tapi PASTI aku kembali "








Gambir -bag 5-

Pulang ya.... kemana? tadi begitu lihat mobil Pak Tua parkir depan halaman rumah rasanya jadi malas pulang. Seolah itu bukan rumah lagi kalo ada pak tua disana.


Dulu iya, rumah paling nyaman didunia, Nang yang cuek , Shin yang lucu, Nenek yang penyayang, Pak Tua yang memanjakan.


Semakin besar... semakin banyak tau kenyataan hidup gak melulu indah...


Rasanya koq bukan seperti keluarga yang dulu aku tau ya.


Beberapa waktu lalu mendapati seorang teman laki laki bilang bahwa Nang yang ibu ku perek. "kalo ibunya aja kayak gitu apalagi anaknya" katanya sambil tertawa pada teman temannya.Tamparan hebat buatku, membuat ku marah besar pada Nang yang seolah menempatkanku pada posisi yang sama... perek. Padahal aku belum pernah berdekatan dengan laki laki manapun


Aku punya cukup uang, aku cukup pintar ...pasti aku bisa bisa hidup... tapi kenapa langkah kaki ku tidak juga menjauh dari rumah, karena aku tidak punya tempat lain untuk dituju? karena ternyata aku tidak punya teman atau sahabat yang bisa ku jadikan tempat bersandar?


Tapi aku punya Ayah... laki laki yang baru kukenal 3 hari ini, yang membuatku menyadari bahwa Nang tidak "membuatku" sendirian. Laki laki yang ketawanya bisa membuat semua sumur kering menjadi penuh air lagi.

Ia pasti mau menampungku kan....


"Pulang Non..." tanpa kusadari pak Masri sudah ada disampingku.
"Semua Kuatir" lanjutnya lagi


Kuatir? Semua? koq bisa? Nang pergi tiap malam tidak pernah ada yang ribut... 


"Pak Masri, antar aku ke rumah Ayah ya" Pintaku 


"Ibu Mas Reno galak non, saya takut nanti malah Nona kecil diusir"


"Oma baik koq pak, aku sudah ketemu... " rengek ku


Oma mungkin galak, tapi ia tidak mungkin bisa menolak ku kan? Percaya pada Ayah... itu katanya Ayahku saat menjemput dari sekolah sehari setelah kami bertemu untuk pertama kalinya. Oma-ku orang yang kaku, yang senyumnya tidak juga terkembang saat bibir ku sudah mulai kaku membentuk lengkung.


Ia mau menerimaku dirumahnya hanya karena aku anak dari darah dagingnya sendiri. Dirumahnya juga ada kebencian, benci pada keluarga kami, pada Nang terutama. Aku tidak mau tinggal dirumah yang seperti itu tidak ada bedanya dengan rumah yang kutinggalkan sekarang.


Tapi.... "pak Masri...antar ke setasiun aja pak" 


Aku tau berat hati pak MAsri menurutiku kali ini. Tapi aku tiba tiba ingin melihat dunia, ingin pergi yang jauh.


Sekolah akan berakhir sebulan lagi, sekarang saatnya aku membuat "sarang" ku sendiri.....
























Yashinta -bag 4-

Lari Mbing... Pergi yang jauh Mbing, pergi dari rumah sial ini.... cari kebahagiaanmu sendiri. Mbing pasti akan bahagia jika ia bisa keluar dari rumah ini.


Aku...terlalu lemah, terlalu takut, terlalu bergantung pada Tuan dan Nyonya. Dulu aku pernah berjanji pada diriku sendiri tamat sekolah aku akan pergi tanpa pernah kembali lagi. Tapi ternyata aku dibuat lumpuh oleh hidup berkecukupan dirumah ini tanpa pernah tau artinya berjuang sendiri.


Lalu lahirlah Mbing, yang kuanggap adik yang menemaniku sehari hari...
Aku berjanji akan menjaga Mbing seperti dulu Sam menjagaku.


Sam yang selalu bisa membuat Nyonya tertawa lagi, yang bisa menahan tiap kali Tuan akan pergi,yang menahan keinginanku bunuh diri.


Iya, aku hampir bunuh diri ketika masih di SD sungguh bukan tindakan yang wajar, tapi aku terlalu tertekan dan terlalu banyak nonton tivi. Sebabnya? Malu...


Aku malu ketika ibu seorang teman tiba tiba menceritakan entah kesiapa saja bahwa ayah punya istri banyak. Seolah olah ini aib besar, aku mengurung diri berhari hari dikamar.


Belum lama ini kudengar cerita Mbing, latar belakang kenapa ia akhirnya tidak pulang malam ini.


"Shin, dimana Gambir ?... pasti kamu tau dimana dia" serak suara bisikan Nyonya mengagetkanku


Mbiiiiing..... Lariiiiiiii

Selasa, 20 Maret 2012

Astaka -bag 3-

Lihat mereka, keluargaku ... perempuan perempuan yang selalu menampakkan wajah masam. Salah satu alasan untuk pergi lagi. Macan betina itu yang selalu membuatku ingin selalu pulang tapi diamnya Dahlia dan anak anak kami yang selalu memusuhiku membuatku enggan berlama lama dirumah. Tidak pernah ada kata manis yang terucap dari Nang dan Shin untukku, bahkan hanya untuk sekedar basa basi. Padahal aku yang menafkahi mereka, memberi mereka jabatan.



Macan betina itu pun tidak pernah mengajakku berdiskusi tentang anak anak , wajahnya yang sendu selalu membuat rindu. Betapa ia tidak tau hanya ia yang selalu kucinta. Perempuan lain? aku punya banyak tapi tidak pernah ada yang sesempurna macan betina ini.


Dahlia bukan perempuan yang akan marah marah dan mengamuk, ia lebih kejam dari itu. dahlia membuatku merasa tidak dicintai, ini lebih kejam dari semua amarahnya. Padahal hanya ia yang kucinta.



Shin lah yang paling nampak kebenciannya padaku. Ia bahkan tidak mau memandang wajahku ini, padahal ia yang paling mirip. Tidak tau apa yang ada di otak anak itu. Selalu terlihat seperti patung dewa perang, wajahnya selalu saja merengut. Diluar rumah, suatu ketika aku pernah tanpa sengaja melihatnya bersama teman temannya, wajahnya betul betul santai, bisa tertawa bahkan banyak bicaranya. 


Kalaupun Shin suka perempuan bukan laki laki, biar ... 


Nang, mana ada orang yang berani berkata buruk tentang kelakuannya selama ini. Uangku yang menutup mulut orang orang itu... . Herannya Nang jadi lebih "nakal" dibanding aku. Aku tidak pernah punya anak selain yang 3 itu, selalu tau apa yang mereka lakukan meski tidak mendengar dari mereka sendiri. Tapi Nang dia sama sekali tidak mau tau apa yang Gambir lakukan.


Kalau aku jarang pulang bukan berararti aku tidak menyebar mata mata untuk mengawasi 3 perempuan dalam rumah ini. Aku tau siapa saja pacar Nang, yang mana yang baik ...hmmm... hampir semua sama buruknya ... yang baik sebetulnya hanya ayahnya Gambir. 


Pemuda itu dulu datang padaku minta untuk mengawini Nang, aku bilang tanya Nang dia yang menentukan hidupnya sendiri. Ternyata Nang tidak mau menikah meski kandungannya sudah semakin besar.


Terserah mereka jika ingin terus memusuhiku, bapaknya... aku memang tidak tau bagaimana bergaul dengan anak anak. Tidak merasa perlu kedekatan emosional, ini hanya akan membuat mereka lemah, cengeng dan manja. 


Dengan Gambir lain, aku ingin ia lebih dekat denganku. Siapa lagi yang bisa kusayang sayang dan memujaku seperti anakku Sam dulu selain cucuku Gambir. Aku yakin tidak ada Dahlia menjelek jelekan ku di depan Gambir. Gambir yang mulai menjaga jarak ketika usianya masuk belasan tahun, kalau kutanya kenapa ia hanya bilang malu , sedah gede.


"Cari Gambir!" perintahku pada Masri sejam yang lalu... 


Duuh Gustiiii dimana Gambir cucuku......

















Kenanga -bag 2-

Tiba tiba suasana jadi aneh begini, si Nyonya besar tampak kuatir ... Tuan besar entah acting atau sungguh sungguh  saya nggak tau. Seperti inikah mereka saat saya dulu tidak pulang kerumah tepat waktu? nggak kan? mereka nggak pernah sekuatir ini sama saya, padahal usia Gambir sekarang lebih tua setahun dari saat saya melahirkannya. Benar ya kakek nenek lebih kuatir pada cucu nya ketimbang pada anak sendiri.


Harusnya mereka tidak perlu kuatir, saya yakin ia baik baik saja. Gambir adalah kebalikan saya, saya si gila pesta, si penyuka hura hura, selalu ditemani laki laki, sementara gambir si kaku penyendiri dan sinis, dibanding jadi anak saya ia lebih pantas jadi anak nya Yashinta. Ia tidak mungkin melakukan hal yang aneh aneh.


Gambir, saya sempet membenci kelahirannya. Merasa masa muda saya direnggutnya. Tapi ini juga salah saya sampai terjadi Gambir. Siapa nama bapaknya Gambir pun saya hampir lupa, begitu banyak laki laki dalam hidup saya.Kalaupun saya dulu tidak dinikahi ayah Gambir itu bukan masalah besar, saya memang tidak ingin menikah.


Sampai sekarangpun saya punya banyak pacar. Lihat apa yang sudah Tuan Besar lakukan pada Nyonya, sering membuatnya menangis diam diam, sering membuatnya antara ada dan tiada.Benci saya mengatakannya tapi Ibu saya sudah lama tidak ada dalam badan itu. Yang ada hanya Nyonya pemilik rumah tempat kami tinggal yang seperti patung. Pernikahan adalah neraka. Nyonya besar terlalu lemah untuk laki laki seliar Tuan besar. 


Nyonya besar terlihat punya nyawa lagi adalah saat saya melahirkan Gambir. Saat hanya berdua Gambir ia hidup. Tapi pada saya dan Shinta ia bukan lagi ibu kami dulu, terlebih ketika Tuan besar datang. Ia kembali menutup diri rapat rapat.


Seminggu yang lalu Gambir membuat saya hampir menamparnya, tanpa alasan ia menerobos masuk kamar saya sambil berkata "Malu saya punya kamu sebagai Ibu" . Saat itu suasana hati saya sedang bagus, saya sedang tidak ingin bertengkar dan sama sekali tidak ingin tau latar belakang tiba tiba ia bicara begitu.


"Nang, coba telp walikelasnya Gambir, tanya ada kegiatan apa disekolah" Nyonya besar membuyarkan celoteh dipikiranku.


"Nggak punya Nomer Hapenya... coba Nyonya yang cari" Malaaas rasanya.


"Gambir anakmu... tanggung jawabmu" Suara Tuan berat terdengar.


Saya anakmu, mana tanggung jawabmu? suara saya dalam hati. Saya nggak minta materi, saya hanya ingin kehadiranmu sebagai Ayah saya. Bukan laki laki yang sesekali pulang kerumah.


Dalam geram saya menelpon sekretaris saya minta dicarikan nomer telp walikelas Gambir....


Gambiiir .... apa yang sudah kamu lakukan? 


Marah.













Dahlia -bag 1-


Akhirnya ia pulang juga, buaya tua yang selalu tampak necis itu duduk santai di depan TV diruang keluarga sambil merokok dengan santainya... muak, bahkan bau asap rokok tidak bisa mengalahkan aroma parfum yang kuat dari pakaiannya. Perempuan yang mana .... istri mudanya yang mana.... yang pakai parfum setajam itu.

"Dari mana nyonya?" tanya nya ramah pada ku, matanya tak lepas jua dari koran yang ada ditangannya. 
"Dari pasar ...tuan sudah lama?" tanyaku sekenanya. Hanya basa basi....

Dulu sekali saat Kenanga, Samboja dan Yashinta belum lahir laki laki ini amat kupuja, panggilan "Tuan" adalah panggilan hormatku pada laki laki yang kunikahi ini. Laki laki yang membuatku percaya bahwa ia lebih baik dari laki laki manapun yang datang padaku. 

Astaka yang dulu, 35 tahun yang lalu pemuda yang baru saja lulus kuliah, mulai berbisnis dan penuh semangat. Tidak pernah sekalipun binar dimata nya hilang karena rasa susah atau sedih.

Aku rupanya salah menilai, setelah menikah tak jarang kujumpai posisi dimana ia seperti anak usia belasan tahun. Melamun, gembira berlebihan hanya karena sesuatu yang ia lamunkan atau kadang tampak marah dan beringas.

Setelah anak anak satu persatu lahir mulai ia jarang pulang, rasa marah menggiringku untuk menyelidiki kemana ia sebenarnya. Awalnya aku stress saat tau ia punya "simpanan". Murka malah... tapi setelah kupikir pikir ulang, mungkin ada salah ku juga sampai ia berbuat begitu.

Tahun berganti, aku selalu tau siapa saja yang ia nikahi, yang mana hanya sebatas pacar sampai mana yang ia incar berikutnya. Hanya sebatas tau tanpa konfrontasi ... di rumah ini tidak akan pernah ada pertengkaran.

Saat ia agak lama tinggal dirumah itu artinya ia baru saja putus dari salah satu perempuannya. Matanya akan tampak sedih, wajahnya pun tampak memelas... ia akan minta disayang sayang. Iya, saya lebih seperti ibunya daripada istrinya.



Bag 2

Makan malam tanpa suara, pandangan menyelidik Kenanga ,mulut cemberut Yashinta, seandainya Sam masih disini apa bagaimana ekspresinya saat melihat ayah yang sangat ia kagumi dibenci saudara saudaranya... 

Sam-ku meninggal saat ia belum lagi genap 13 tahun. Anak laki laki ceria yang senyumnya sampai jauh melebar. Tuhan terlalu sayang sampai ia tidak pernah membuat Samboja tau begaimana kelakuan ayahnya. Mungkin benar Tuhan menciptakan wanita lebih kuat dari laki laki. Dua anak perempuanku semua kuat, tangguh malah cenderung pemberontak.

Nang dan Shinta tumbuh besar dalam kelemahanku, ketika aku merasa tidak berdaya atas kelakuan Astaka, saat aku terluka dan merasa putus asa ditambah kepergian Sam yang terlalu cepat. Aku tidak pernah cukup "menata" mereka saat aku akhirnya bangkit dan berusaha "merapikan" keluarga ini... Nang dan Shinta sudah punya "tatanan" sendiri.

Nang hamil diusia 16 tahun, tidak pernah menikah meskipun berkali kali ganti pacar. Shinta dilain pihak sama sekali tidak pernah terdengar berhubungan dengan lelaki manapun, selalu terlihat menyendiri dan murung.

Hanya Gambir, cucuku yang menjadi penghiburanku kini. Gambir, yang tidak pernah diperhatikan oleh Nang, yang dianggap barang mainan saat ia masih kecil adalah cahaya hidupku.


Terhenti pikiran masing masing saat suara serak Astaka mengumandang "Mana Gambir?"  senyap tiada yang bisa menjawab.

Iya... dimana anak itu ya?

*bersambung

Jumat, 16 Maret 2012

Let This Be Over

Saya pengen ini bener bener berakhir, setelah ini saya nggak mau lagi tau dengar bahkan membicarakannya lagi.

Satu hari nanti mungkin saya akan bisa memaafkan kesalahan saya, mungkin juga nggak. Tapi ketika saya nggak bisa memaafkan diri sendiri pun semoga saya tidak lagi mengaitkannya denganmu. Semoga saya sudah melupakanmu.

Sekarang ini saya seperti nggak punya hati lagi, ketika saya sesedih apapun nggak bisa meneteskan airmata, nggak bisa melihat bahwa dibalik semuanya akan ada hal yang baik yang akan datang. Tidak lagi merasa bahwa selalu ada harapan kebaikan datangnya darimu.

Tiba tiba saya terlalu takut untuk memikirkan kata bahagia, karena kamu tampaknya selalu ngambil kebahagiaan dari saya.

Ada permintaan saya di do'a saya buat Tuhan, Tuhan buat saya amnesia, saya ingin sekali gak lagi mengingat yang telah terjadi. Saya ingin semua kembali seperti saya yang dulu.

Seperti berkali kali ketabrak truk I didnt know when it hit me but it hit me hard... cukup sekian and let this be over

tangis dan tawa

Saya lupa kapan terakhir kali saya ketawa bahagia sampe tenggorokan saya sakit, lupa juga kapan saya menangis sedih sampai selimut saya basah air mata.


Pengen rasa kayak itu balik lagi...

KARMA

Saya termasuk orang yang percaya KARMA,ketika saya berbuat baik maka suatu hari nanti karma baik saya akan kembali entah pada saya atau terbiaskan pada orang orang yang saya kasihi.


Yang saya takutkan adalah ketika saya berbuat jahat, rasanya koq tidak tega membuat orang lain menanggung karma akibat kejahatan saya.


Maka saya nggak berani membenci orang, benci bukan berarti memaklumi, bukan pula memaafkan setulus tulus nya. Sesungguhnya perbuatannya yang tidak disukai bukan orangnya.


Bayangkan kalau saya membenci seseorang dengan sangat sampai suatu ketika yang mendapat karma karena kebencian saya bukan dia tapi keluarganya. Malah jadi saya yang salahkan? 



LTAL

Shinta says : Don't say "It's Over" when ur head still thinking and ur heart still longing... ^_^


Taufik says : dia datang tak terduga,bahkan datang terlalu lambat,hingga gak bisa dimiliki cuma di dlm hati.


Iwa says : berjuta alasan kita ajukan utk hadirkan cinta, hanya butuh satu jawaban utk mengakhiri


saya bilang : :D

F*CK

Kata yang secara harafiahnya adalah suatu kegiatan yang umumnya dilakukan 2 orang (terutama pasangan yang sudah menikah) baik sebagai ajang kreasi atau hanya sekedar rekreasi dan sekresi ... hahahaha


Kata ini dulu saya anggap hanya makian biasa seperti saya liat di film film, saya gak bener bener paham artinya sampai saya kuliah. Nggak pernah ada yang memberitahu saya apa artinya kata ini , tiap kali melihat film kata ini pun tidak dicantumkan di subtitle, pernah juga ditulis "sial" atau bahkan dibungkam sama sekali.


Saya baru baru ini teringat kejadian saat saya masih kelas 4 SD gara gara melihat grafitti disebuah dinding. Saya saat itu adalah anak kecil yang sangat suka menggambar dan menulis apa yang saya lihat. Sampai suatu ketika pelajaran menggambar saya menggambar rumah seorang teman yang sering saya lewati lengkap dengan pagar dan tulisan yang ada ditembok pagar rumah itu.


Termasuk kata F*ck yang ditulis besar besar, cukup puas saya karena merasa sudah detail dalam menggambar. Ketika buku gambar saya dibagikan lagi angka 6 agak membuat saya terkejut karena saya tidak pernah mendapat nilai 6 untuk pelajaran ini. 


Sambil menyerahkan buku gambar ibu guru berkata "jangan nulis sembarangan ya yun, kalo gak ngerti artinya" 


Dalam hati saya pasti kata ini adalah kata yang amat sangat kasar sampai saya mendapat teguran semacam itu. Lalu saya memutuskan melupakan kata ini, kalaupun bertanya pada mama saya, saya malah takut kena marah karena mengatakan kata kata kasar.


Saya mendengarnya lagi ketika seorang sahabat berteriak memaki menggunakan kata itu. Seketika ingat lagi bahwa saya tidak pernah tau artinya, bertanyalah saya pada pacar pertama saya. Kaget juga ketika pacar saya menyebutkan artinya dan kata lainnya dalam beberapa bahasa daerah di Indonesia termasuk padang bahasa daerahnya.


Berarti ini kata kerja kan? bukan kata yang jorok sampai menjijikan sampai orang ketika memaki menggunakan kata ini... kenapa makiannya gak diganti aja misalnya NGEPEL!!! atau NYAPU!!! atau NGELEM !!! hahaha garing ya....

Senin, 12 Maret 2012

Ratu lebah dan lebah pekerja

Semalem saya dan para sahabat ngopi ngopi di sebuah kafe di terban. Awalnya dari perbincangan seorang teman yang Veterinarian lulusan luar negeri dan seorang desainer grafis yang sering menang lomba. 


Si Dokter Hewan bilang bahwa suaminya adalah lebah pekerja dan dia adalah seorang Ratu lebah, semua yang dilakukan suaminya adalah untuk sang ratu.... widiiih pengabdian banget ya hahahaha


Sampe si Ratu Lebah ini gak boleh bekerja, lah koq eman eman ya kuliah di Amerika bertahun tahun tapi gak diaplikasikan maksimal.


Si Ratu Lebah yang emang pada dasarnya manja ini sih bersyukur banget punya suami seperti itu, tapi entah kenapa koq saya dan teman teman yang lain gak bisa terima ya, soalnya lebah pekerjanya jadi seakan akan gak bisa lagi bebas bergerak selain untuk bekerja. Semua harus ijin sang Ratu. Dan caranya bilang bahwa laki laki adalah Lebah pekerja dan perempuan yang digambarkan sebagai Ratu lebah itu tinggal ongkang2 kaki dirumah, tugasnya hanya melahirkan saja.


Perbincangan semakin melebar ketika si penyiar, si musisi dan psikolog pun ikut berdebat hehehehe.....


Kalau si Ratu Lebah senang diperlakukan seperti itu mungkin ini juga bawaan dari keluarganya dimana sang Ibu sedemikian dimanja oleh ayahnya. Sampai Adik laki laki si Ratu pun punya pemikiran bahwa setiap perempuan adalah Ratu dan ia bekerja demi kebahagiaan Ratunya.


Pola ini nggak ditemukan di keluarga teman teman saya yang lain dimana para ibu adalah juga para pekerja. Maka kami menolak dengan tegas pola hidup seperti itu. 


Kesannya kasar ya? harusnya sih kami lebih pengertian, bahwa ketika terlalu lama tidak bekerja akan punya ketergantungan besar pada pasangan. Sebetulnya ini bukan memanjakan tapi "melumpuhkan" sisi pejuangnya, membuatnya berpikir bahwa beginilah cara hidup perkawinan yang sebenarnya. Bahwa dimanja bukan melemahkan dia tapi mengagungkannya.


Pusing gak sih kalo tiba tiba si Lebah Pekerja bosan pada Ratu dan nyari Ratu baru? atau ketika si Lebah Pekerja sakit dan gak sanggup bekerja lagi.hahahaha gak tau lagi deh saya. yang jelas mau bentuk keluarganya seperti apa sepasang merpati keq, kumpulan lebah atau mau kumpul kebo yang penting BAHAGIA ^_____^

Minggu, 11 Maret 2012

PMS

Bisa dibayangkan gak apa yang terjadi pada dunia kalau seluruh perempuan PMS diwaktu yang bersamaan? Hahahahaha yang jelas para laki laki bisa ngungsi semua ke kutub utara hidup bareng beruang.


Untuk perempuan yang emosian pasti nanti banyak petengkaran dimana mana, jambak2an rambut, bakar2an rumah sampe pembunuhan atau bahkan perang dunia ke 3.


Para perempuan yang suka belanja sudah tentu akan "menghabisi" mall mall dan toko toko, stock semua baju dan barang2 yang berbau perempuan pasti langsung amblas hari itu juga hahaha.




Perempuan perempuan yang lemes lesu loyo pasti dirumah aja, tiduran ... syukur2 masih inget punya anak yang harus diurus kalo sampe itu pun males, bayangkan berapa banyak anak yang kelayapan hari itu sambil nangis nangis.


Dan para perempuan yang sensitif yang kalo lagi PMS melow pasti bisa menghasilkan banjir airmata dimana mana, bayangkan kalo 20 juta perempuan PMS melow .... air mata yang tumpah udah pasti lebih dari danau Toba tuh hahahahaha


Yang diuntungkan ya pabrik pembuat pembalut, mereka jauh jauh hari pasti nyetok pembalut gak nanggung2...

Mati Muda

Keinget keinginan masa remaja dulu, ingin mati muda hahahaha soalnya saya percaya yang mati muda berarti disayang sama Gusti Alloh. 


Keinginan ini bikin saya jadi reckless, kalo nyebrang gak liat jalan, lewat di rel kereta api beberapa detik sebelom kereta lewat, ketabrak motor. Anak yang aneh


Tapi sekarang ketika usia saya gak muda lagi, ketika banyak hal yang sudah terlewati, saya ingin ketika mati hidup saya punya arti. Mulai insomnia, membayangkan bagaimana nanti saya mempertanggung jawabkan kesalahan kesalahan saya, berapa banyak dosa yang sudah diperbuat, berapa banyak tangis yang sudah saya berikan kepada orang orang terkasih.


Sungguh Tuhan terlalu baik pada saya....


Hari ini seorang teman bilang bahwa rasanya hidupnya sudah tidak lama lagi, dalam hati kecil saya ada suara yang bilang "sudah siap Yun?" 


Saya belum siap sama sekali, saya masih ingin bebenah, ingin ketika "pulang" nanti saya sudah tidak punya tanggungan. Ketika waktu itu tiba saya ingin mama dan orang orang terkasih saya tidak menangis sedih tapi ikhlas melepas kepergian saya seperti saat melepas saya bepergian selama ini.


Pasti sepi ya dialam sana? tapi ketika sudah terlalu banyak kesalahan yang diperbuat pasti yang dipikirkan ganjaran apa yang akan diterima dan bukan sosialisasi hahahaha.


Semoga Tuhan masih memberi waktu untuk saya :D

Selasa, 06 Maret 2012

Silly Life

Made a wrong turn, once or twice
Dug my way out, blood and fire
Bad decisions, that’s alright
Welcome to my silly life



Sepenggal lagunya p!nk ini bikin saya keinget hal hal tolol yang saya lakukan dimasa lalu dan beberapa waktu lalu,saya bukan orang yang sempurna tapi kalo berkali kali jatuh ke masalah yang sama alangkah bodohnya saya bahkan jauh lebih bodoh dari keledai.



Rasanya marah sama diri sendiri untuk mempercayai sesuatu yang sebenernya ilusi. 
Saya mau bersikap permisif untuk diri sendiri pun kali ini udah nggak bisa, rasanya pengen mukul kepala sendiri sambil bilang "I told you so"

Sekarang saya harus tegas sama diri sendiri, batasan "kaku" saya harus mulai dipasang lagi karena mungkin lain hari gak ada jalan kembali.

Hidup kan cuma sekali ngapain siiih dibikin ribet hehehehe