Kamis, 28 Juni 2012

CANDU

"Kenapa?" Menarik tangan untuk digenggam tanpa memandang


"Lelah" Menatap bulan secuil dipucuk pakis


"Lelah bekerja seharian?" Masih menggenggam erat jemari pucuk ri yang cantik


"Bukan itu" Jawaban lemah masih menatap bulan yang tetap masih secuil


"Lalu? lelah karena aku?" Memandang wajah yang tangannya dalam genggaman.


Tanpa balasan hanya anggukan kecil hampir tak kentara, yang dilanjut tundukan bisu.


"Ma'af mebuatmu selalu menjadi rahasia, ma'af membuatmu selalu tidak terlihat" Pandangan bersungguh sungguh, sambil membelai wajah yang tangannya tak pernah lepas dari genggaman.


"Andai kamu dalam posisi ku kamu pasti akan mengerti yang kurasa" Menarik tangan lalu berlalu, sebentar kemudian terdengar suara pintu dikunci dari dalam.


Seandainya kamu tau, buatku pun ini sama beratnya. Menjadikanmu rahasiaku. Mau bilang apa, kamu bukan dia yang dirumah. Sejak pertama menatapmu, aku tak bisa lepas. Selalu ingin menatap, selalu ingin menggenggam jemarimu, selalu ingin berlama lama denganmu.


 Bangkit, lalu berjalan gontai... pulang. 


Aaaah candu ...aku kecanduan kamu dik








note : kemarau panjang kisah asmara saya membuat saya berharap kecanduan asmara lagi :p



suatu sore

Beberapa hari lalu pak Gondo datang mengunjungi saya, mau ambil kerjaan. Saya dan pak Gondo adalah sahabat lama. Sering pembicaraan kami pun saya tulis. Termasuk yang kali ini. 


Pak Gondo dan bu Gondo adalah pasangan gay, buat saya ketika sahabat saya bilang ia gay saya tidak bisa melarang dengan ajaran agama atau sebagainya karena jujur saya juga tidak sempurna. Maka saya hanya bisa ikut bahagia nderek bingah kalau ia pun bahagia. Maka jika suatu ketika moral saya dipertanyakan ketika saya menerima orang lain menjadi gay ...biarlah. 


Pak Gondo seperti biasa punya banyak cerita baru, selain tampilannya yang semakin modis, punya kaos ketat warna pink, punya dompet kulit levi's yang model panjang (setahu saya ia dulu lebih suka yang kelihatan laki laki dan macho).


"Cyin, akhirnya orang tua bu Gondo kasih lampu hijau pada kami" . Lalu mengalirlah cerita tentang kakek Gondo (ayahnya bu Gondo). Keluarga bu Gondo adalah keluarga yang religius, terpandang di daerahnya dan terpelajar. Setengah mati mereka menentang kisah asmara kedua orang teman saya ini. Sampai akhirnya kakek Gondo jatuh sakit setelah menunaikan ibadah. 


Dalam keadaan yang sudah melewati koma, si anak (bu Gondo) akhirnya pulang. Tanpa mempedulikan keluarga mengucilkannya setahun belakangan. Di luar dugaan, sang ayah mengajak bicara dari hati ke hati anaknya. Si ayah bilang, berat rasanya harus bermusuhan dengan putranya, Jika Tuhan Maha Mengasihi ciptaannya kenapa kita umatnya tidak mencoba melakukan hal yang sama. 


Baik baik dalam keadaan terbata bata ditanya sang putra, apakah sudah mantap dengan pilihan hidupnya? apakah sudah pernah mencoba dekat dengan perempuan? sang anak menjelaskan pada ayahnya apa yang terjadi pada hidupnya sedari ia kecil mulai menginjak remaja dulu sampai sekarang.


Lagi lagi diluar dugaan, sang ayah menganjurkannya untuk mulai menata hidup. Layaknya pasangan hetero lainnya mereka harus punya rencana untuk masa depannya, termasuk asuransi dan mengadopsi anak supaya mereka lebih punya gairah untuk mencari nafkah. Meski diakhir kata beliau bilang belum bisa bertemu dengan pasangan anak nya, tapi minimal ia sudah bisa menerima keadaan anaknya.


Maka bergulirlah topik pembicaraan menjadi tentang anak. Dalam hati saya masih terkagum kagum pada kakek Gondo yang amat sayang pada anaknya sampai bisa menerima keadaan yang dulu dia benci dan tentang habis habisan. 


Tentang anak ini pak Gondo bilang pada saya, punya anak itu baik tapi ia ingin ketika punya anak nanti si anak dapat yang terbaik. Dalam artian lingkungan yang LGBT friendly, sekolah yang juga tidak mempermasalahkan lalu yang terpenting adalah anaknya hidup dalam lingkungan yang seimbang. 


Seimbang disini dalam artian, dia akan punya figur maskulin dan feminin yang benar benar perempuan. karena se ngondek (bahasanya dia ya) nya bu Gondo tetap dasarnya ia laki laki. Sifat laki laki nya pasti akan muncul juga, jangan sampai si anak nanti kebingungan. Bukan berarti dia harus punya istri untuk dapet figur itu tapi mungkin dari nenek dari sahabat orang tua, dari tantenya. 


Saya paham keinginannya ini baik, ia hanya tidak ingin anak nya kurang balance nantinya. Saat itulah saya merasa benar benar tinggal kelas. Betapa tidak, bahkan sahabat saya yang gay pun sudah melakukan pembicaraan yang serius tentang memiliki anak sementara saya masih saja sibuk mainan lem dan tidak punya teman dekat laki laki satu pun :p


Hahahahaha...lucu ya hidup. Lalu teringat kata kata seorang sahabat 'jodoh tidak mungkin tertukar" lalu kalau semakin banyak pasangan gay mungkin nggak pasangan saya sekarang ini memutuskan untuk jadi gay... hahahaha.... nggak ngerti.


Anyway yang bener bener bikin saya masih terkagum kagum ya tentang kakek Gondo tadi ternyata benar kasih orang tua itu sepanjang masa. 


Punya anak itu berarti harus membuka pintu maaf yang lebar, punya hati yang lapang :D

Sabtu, 23 Juni 2012

Malam ini









Malam ini lagi lagi aku menghabisimu, menghabiskan semua hal tentangmu dan berharap melupakan semua. Katanya obat terbaik untuk lupa adalah mengenang kembali semua.


Kamu ingat hari ini tanggal berapa? mungkin kamu lupa, mungkin kamu merasa tak perlu ingat ada apa hari ini 7 tahun yang lalu. Tak mengapa, ada baiknya salah satu dari kita bisa melupakan segala yang pernah terjadi.


Malam ini, aku lewat toko pertama kali kita pergi berdua. Membeli celana mu yang katanya sudah sobek sobek waktu itu. Tokonya sudah tutup tapi masih ada gedungnya.


Lalu lewat toko buku yang pertama kali kita datangi berdua. hanya lewat tanpa punya keinginan untuk masuk kesitu lagi. 


Kemudian lewat tempat pertama kali kamu ngajak aku keluar, bukan date. Hanya ngajak keluar as a friend. Tukang angkringannya sudah digusur jadi bangku bangku cantik. Tapi masih teringat jelas malam itu kamu duduk pertama kali disisi ku.


Terakhir lewat kampus kita nonton acara musik. Ada kawan mu yang manggung waktu itu. Buatku it's a big event, karena kamu yang ngajak :') . Aku sampai pakai lipstik dan bedak, dandan buat malam istimewa yang ternyata hanya kurang dari 1 jam.


Sudah... rasanya hari ini sudah cukup mengenangmu. Aku akan tidur dan berharap besok tak secuilpun bayangan mu muncul dibenakku. 


Kamu.. habis.







Jumat, 22 Juni 2012

Emak

Hari belum gelap benar, gending masih mengalun, arak masih terus dituangkan suara tawa orang orang masih nyaring terdengar tapi aku sudah merasa cukup lelah. Perlahan bangkit dari duduk diam ku lalu berjalan pulang.


Dari jauh masih kulihat Emak duduk di bale bale bambu depan rumah, menunggu suaminya pulang.


Bukan, bukan bapakku. Bapak hilang di laut 7 tahun yang lalu. Lalu Emak menikah lagi dengan orang sekampung kami. Pak Man, usianya 2 kali usia Emak. Kenapa Emak mau menikahinya? karena Pak Man tidak punya keluarga, pak Man yang baik itu hidup sebatang kara sama seperti Emak ku dulu sebelum menikah dengan Bapak.


"San, tidak kau lihat tadi Pak Man mu di tempat orang kawin?" tanya Emak saat aku sudah 3 langkah didepannya


"Tidak ada Mak, tadi apa katanya saat pamit pada Emak?" Aku balik bertanya


"Bilangnya tadi pergi ke kawinan" Emak setengah menerawang. Emakku kadang ia ada kadang ia "hilang".


"Biar nanti kucari Mak" Aku sudah akan bergerak ketika Emak berkata lagi


"Biar...biarkan San, nanti juga akan kembali" Katanya lemah


Tapi Pak Man tak pernah pulang lagi. Emak mungkin tidak akan pernah ingat kenapa Pak Man tak pulang . Hanya aku yang tau.


Pak Man sudah kukuburkan diladang kami yang dikaki bukit, tidak jauh dari tempat aku mengubur Bapak. Bapak tidak mati di laut seperti yang selalu kubilang pada orang orang kampung.


Bukan, bukan aku yang membunuh mereka. Tapi Emak. Saat Emak "hilang" sifat kasarnya muncul. Tak segan menghajarku ataupun memukul. Ini mungkin kenapa Emak dibuang keluarganya di desa kami.


Aku memang tidak pernah melihat langsung bagaimana terjadinya tapi selalu ketika aku pulang sudah banyak darah di lantai tanah rumah kami yang kulakukan hanya mencari dimana jasadnya lalu menguburkannya. Emak? aku akan menemukannya tertidur nyenyak di amben.


Perlahan kubasuh darah yang ada ditangannya, lalu kuganti pakaiannya kemudian berangkat membawa jenasah ke ladang. Menangisi Bapak, menangisi Pak Man, menangisi sampai kapan Emak akan seperti ini.

Kamis, 21 Juni 2012

Desperately seeking life

Kapan dimulainya? Awalnya karena beberapa tahun yang lalu saya sakit, sakit hati dan sakit fisik. Sejak itu mungkin ya saya berusaha sebaik baiknya mencapai ini : life to the fullest. Saya ingin jadi orang baik, ingin jadi orang yang menyenangkan dan ingin membahagiakan diri sendiri juga. Ingin hidup yang sepenuhnya hidup, hidup yang manfaat buat orang banyak.

Mencoba selalu memaafkan, menghilangkan masalah yang dirasa kecil dan selalu cepat cepat minta maaf jika bersalah. Selama ini saya terlalu egois, adakala nya saya hanya ingin di dahulukan, didengar dan di perdulikan.


Berbulan bulan lalu saya ngalamin lagi serangan mendadak yang bikin separuh tubuh saya mati rasa. Saya yang tinggal sendirian agak takut juga, takut nggak sempat minta tolong orang lain hehehehehe..... ini yang bikin saya semakin menggebu ingin hidup yang baik.


Semalam, setelah tau bahwa seorang kenalan termasuk korban pesawat shukoi saya jadi lebih takut lagi mati. Mau mejamin mata aja rasanya nggak rela, mana tau kan kelewat. Beloom siyaaap kalo mati sekarang, dosanya numpuk numpuk hehehehe


Tapi paginya saya jadi ngerasa aneh sendiri koq saya sampai membayangkan siksa kubur, sampai menangis nangis minta ampunan, sampai takut setengah mati berbuat salah. Lalu menjelang tidur rasanya malas bangun lagi karena takut semakin memperbanyak dosa.







Senin, 11 Juni 2012

while you were away

Pagi :)




Hei, hari ini ulang tahun mu kan...


Lama rasanya tidak bercakap cakap denganmu, kabarmu bagaimana? Kamu ingat dulu setiap kali kamu ulang tahun kita rayakan dengan bepergian ketempat tempat baru. Aku selalu mengeluh betapa mahalnya biaya ulang tahunmu, karena perjalanan kita meski hanya untuk berdua saja untuk saku ku dan kamu rasanya berat sekali. Meski kuakui kalau ternyata menyenangkan juga.


Terakhir kali kita bepergian 6 tahun yang lalu ya? saat itu rasanya kondisimu sedang prima prima nya, sanggup mendaki gunung di pulau yang eksotis itu tanpa kulihat kelelahan diwajahmu. 2 bulan setelahnya ya kita baru tau kamu sakit parah? Sama sekali nggak ku lihat warna diwajahmu. Aku benar benar kehilangan. Rasanya tak sanggup memandangmu tergolek begitu.


Kamu mungkin marah padaku, mungkin juga benci setengah mati karena tiba tiba aku menghilang saat kamu membutuhkanku. Iya, aku memang egois.


Kamu ingat sahabatmu dari kecil? yang kacamatanya tebal, yang mukanya pucat karena hampir nggak pernah keluar rumah, yang selalu ingin ikut tiap kali kita bepergian. Aku menikahinya. Tidak lama setelah kamu divonis stadium 4.


Ibumu mengataiku si jalang yang gila uang dihari pernikahan kami. Aku tidak peduli. Semua teman kita membenciku, aku berusaha tidak ambil pusing. Aku butuh jaminan untuk masa depanku, bukan hanya untukku tapi untuk anak kita.


Iya, kita punya anak. Namanya Cira. Usianya sudah 5 tahun sekarang. Lebih mirip denganmu ketimbang suamiku atau pun aku. Bentuk wajah sampai semangatnya mirip benar denganmu. Suamiku tau koq kalau itu anakmu, dia malah yang menawarkan untuk menikah dulu karena kondisi mu sudah sangat kritis dan tanpa pikir panjang aku menerima. Suamiku laki laki yang amat sabar yang sangat sayang pada anak kita meski tau itu bukan darah dagingnya. Beruntung kamu punya sahabat sebaik dia.


Kenapa hari ini aku teringat menulis surat untukmu? asal kamu tau, aku selalu mengingatmu, selalu membawamu dalam do'aku ... masih menyimpan cinta untukmu. Hari ini kami mendapat kabar, Cira ku ternyata mendapat penyakit yang sama denganmu (Damn Gen!!). Runtuh lagi duniaku, rasanya tidak sanggup menjalani hal yang sama untuk kedua kalinya.


Dokter bilang penyakit Cira masih bisa diobati, belum seterlambat penyakitmu. Saat ini aku minta kamu mendo'akannya juga, memintamu dengan kerendahan hati untuk menjaganya.


+++++++++




Ia berhenti menulis, percuma rasanya menulis surat untuk seseorang yang mungkin tidak akan pernah bisa membaca suratnya. Memandangi wajah mungil putrinya penuh sayang, lalu menangis....






++++++++++


Disuatu tempat yang dingin, seorang laki laki yang tidak pernah bangun dari komanya meneteskan air mata.






Note : pikiran saya selalu kemana mana.

Minggu, 10 Juni 2012

Tondo Tresno

X : Cintaku padamu Dik lebih dari dalam dari samudera, lebih tinggi dari Himalaya dan lebih luas dari jagad semesta

Y : Lalu?

X : Masih juga kamu ndak percaya? padahal hanya ada kamu dihati ini. 


Y : Kalau hanya bicara aku juga bisa. Cintaku padamu mas tak akan pernah surut, tak akan pernah padam.


X : Aku percaya kata katamu


Y : Bahkan kalau setelah bicara begitu aku masih main mata dengan laki laki lain?


X : Bahkan setelah kau melukai hatiku


Y : Ndak ada jaminannya mas hatimu ndak berubah  


X : Bahkan setelah membunuh semua orang yang menyusahkan hatimu kau masih tidak percaya cintaku? *marah 














note : tondo tresno yang salah kaprah



Rabu, 06 Juni 2012

alayritmatika

A = 4
B = 13
C = (
D = 1) atau 1>
E = 3
F = 1=
G = 9
H = 1-1
I = 1
J  = 7
K = 1<
L = 1_
M = 111
N = 11
O = 0
P = 1^
Q = 0_
R = 12
S = $
T =
U =
V =
W =
X =
Y =
Z =


yg huruf huruf terakhir belom nemu

Selasa, 05 Juni 2012

kamus bahasa bencong

Akika = Aku
Begindang = Begitu
Belalang = Beli
Belenjong = Belanja
Beranak Dalam Kubur = Berak
Cacamarica = Cari
Cucok = Cocok
Cumi = Cium
Capcus = Pergi
Diana = Dia
Endaaaaaaaaaang = Enak
Eike = Aku
Ember = Emang
Gilingan = G1la
Hamidah = Hamil
Hima Layang = Hilang
Jali-Jali = Jalan-Jalan
Jayus = joke-garing
Jijay Markijay = Jijik
Kanua = Kamu
Kawilarang = kimpoi
Kesindaaaang = Kesini
Kemindang = Kemana
Kencana = Kencing
Kepelong = Kepala
Kesandro = Kesana
Krejong = Kerja
Lambreta = Lambat
Lapangan Bola = Lapar
Lekong = Laki-laki
Maharani = Mahal
Makarena = Makan
Maluku = Malu
Mandole = Mandi
Mataram = Mati
Mawar = Mau
Merekah = Marah
Metong = Mati
Minangan = Minum
Motorola = Motor
Mukadima = Muka
Mursida = Murah
Nanda = Nanti
Naspro = Nasi
Organ = Orang
Organ Tunggal = Orang Tua
Pere = Perempuan
Pertiwi = Perut
Piur = Pergi
Rambutan = Rambut
Sastra = Satu
Sekong = Sakit
Sepong = Siapa
Sirkuit = Sedikit
Soraya Perucha = Sakit Perut
Tinta = Tidak
Titi DJ = Hati-hati di jalan
EGPCC= emang gw pikirin cuih cuih...
SDMB=sori dori mori bow
Akikah lapangan bola = aku lapar bo'
LUPUS = Lupain Pacar Utamakan Selingkuh
panasonic = panas
pecongan = pacaran
Makan - mekong
Sakit - sekong
Laki - lekong
Lesbi - lesbong
Mana - menong
Yolanda = dimana, ngapain sama siapa
jejelong = jalan jalan
dendong= dandan
rexona / rekes = rokok


kalo inget ntar nambah lagi deh hahahaha
   

Senin, 04 Juni 2012

Pagi ini

"Dibalik setiap kesulitan pasti ada kemudahan" sticker yang melekat dihelm seseorang ini tadi pagi membuat saya tersentuh. Sudah berapa lama Yun nggak mikir begitu? malu nggak kamu bahwa kamu sebenarnya selalu diberi kemudahan Yun?


Saya malu ketika setiap menengadahkan tangan kepada Tuhan selalu berisi permintaan yang disertai janji janji saya yang jarang sekali terlaksana, maka sayapun berhenti meminta. Ketika berhenti meminta pun tak henti henti nya aliran kebaikan menumpuk buat saya. 

Disaat saya down begini paling enak adalah mengingat semua kemudahan itu. Bahwa hidup saya nggak melulu sengsara dan penuh sakit hati :D

Minggu, 03 Juni 2012

Bahagia

Kalo dipikir saya nih orang yang kurang ambisius, saya nggak mengejar materi, nggak mengejar ketenaran dan dalam kondisi tidak mengejar cinta dari laki laki manapun. Saya paling mengingin kan bahagia dunia akhirat tapi saya juga nggak sekuat tenaga mengejar surga (ngwak ngwaak). 


Saya orang yang mudah dibahagiakan. Bahagia saya adalah ketika keluarga saya baik baik saja, ketika mama saya sehat selalu, ketika keponakan saya masih bisa ketawa ceria semua.


Bahagia saya ketika bisa ngumpul dengan para sahabat baik dimasa sulit maupun untuk bersenang senang. 


Bahagia saya adalah ketika saya bisa ketawa lepas lebih dari 5 kali sehari dengan hanya 1 kali menangis.


Bahagia saya saat saya melakukan kebodohan atau sedang tertimpa sial dan saya masih bisa menertawakan hal tersebut. 


Bahagia saya adalah saat saya kurang saya malu menengadahkan tangan dan saat saya punya saya tidak lupa mengulurkan tangan.


Bahagia saya adalah ketika bisa menjalani hari demi hari, pagi ke pagi berikutnya, malam ke malam dengan tidak melupakan bahwa saya sangat beruntung. 




Bahagia mu apa?