Sabtu, 22 Februari 2014

IBU RT

Saya lagi kepikir betapa bahagia nya kalau nanti setelah menikah saya jadi ibu rumah tangga. Koq berubah? iya dulu saya ingin terus bekerja. Lalu ketika melihat anak anak para sahabat, saya jadi kepikiran. 

Apa rasa nya ketika anak melangkahkan kaki untuk pertama kali dan saya gak menyaksikan. Apa rasa nya kalau kata yang keluar pertama kali bukan mama tapi bibi.

Saya ingin semua itu. Ingin selalu di sampingnya, ingin mengawasi, bermain dan belajar bersama.

Seorang teman bilang eman kalau kemampuan saya terkubur di rumah.

Jadi ibu rumah tangga itu juga butuh skill khusus lho, gimana cara nya biar uang belanja cukup, masak apa buat anak, gimana cara membagi waktu untuk pekerjaan rumah tangga. Saya malah selama ini terbayang kerepotannya para ibu ibu itu.

Tapi melihat beberapa teman dengan rumah bersih dan anak yang bahagia koq rasa nya saya jadi iri ya.