Jumat, 21 November 2014

45

Hai Pak Hari ini usia mu 45....

Semoga selalu awet muda, bahagia dan selalu berpikiran postitif like you always do

Laki laki paling sabar sekaligus paling tidak sabaran, paling diam meski kadang terlalu ceriwis, paling jayus walaupun kadang bisa lucu hahahaha

Saya nggak tau sampai kapan kita seirama, mungkin kelak akhirnya dipersimpangan juga 

Tapi doaku selalu yang terbaik untukmu

Terimakasih untuk selalu ada ketika aku sambat, marah dan gembira






*jangan ngambek teruslah kalo di elingke umur :D

Selasa, 04 November 2014

BIYUNG

"Sakitkah kau?" Tanya nya tiba tiba lewat telephone

"Tidak" Jawabku kesal, andai ia tau sempat 3 hari aku di rumah sakit kemarin tentu akan tergopoh gopoh ia datang

"Jangan bohong" Ancamnya

"Tahu dari mana?" Tanyaku ketus karena merasa bersalah telah membohonginya

"Ada darahku ditubuhmu, aku bisa rasa kalau kau sakit atau celaka" Jawabnya penuh kemenangan

Lalu kini aku yang rasa, ada yang salah tapi entah pada siapa atau apa, ada luka tapi entah siapa yang berdarah.

Dan kabar itu datang
"Bisakah kau pulang? biyungmu tidak ada yang menjaga, nampaknya ia sakit keras"

Lalu seperti ia tergopoh gopoh juga aku datang, lalu kubisikan kata kata mengancam  yang mesra ditelinganya
"Cepatlah sembuh, karena aku ingin kau berumur panjang, seperti nenek moyang kita dulu" 


#gwsmom


Senin, 01 September 2014

nanti

Kabar mu bagaimana?

Baik, kamu?

Masih bergulat masalah yang sama, heran pacar ku itu tak juga mau berubah

Ooh masih juga ya? *beruntungnya kamu punya seseorang yang mencintaimu

Iyaah, dia masih juga menganggapku sepele

Sabar *jangan sampai kau menyesal kalau ia pergi

Aku seringkali harus menahan diri untuk tidak ngamuk

Yang sabar *kalau ia tak ada tangismu deras bukan kepalang

Kamis, 26 Juni 2014

shall I quit?

Waktu pertama memulai onlineshop ini saya sama sekali gak nyangka akan sebesar ini, iya buat saya punya ratusan follower saja sudah besar hehehehe...

Karena awalnya memang yg beli hanya teman teman sendiri, belum menjual pada orang lain. Rasanya koq aneh waktu itu kalau menjual pada orang yang saya tidak kenal. 

Tapi memasuki bulan ke 3 ini jadi hal yang biasa.

Tiba tiba saya jadi sadar, ketika mulai onlineshop saya jadi semakin mudah stress. Kapasitas kecil otak saya membuat saya mudah luber ketika memikirkan macam macam.

Barang dagangan yang menumpuk, salah satu yang membuat stress hehehee 

Pertanyaan besarnya adalah, haruskah saya berhenti?

Saya ingin kembali ke masa masa nyaman ketika saya tidak perlu spanneng sepanjang hari memikirkan paket yang tak kunjung datang atau customer yang tak kunjung transfer.

Ibu saya yang pedagang juga bilang, lakukan pekerjaan yang membuatmu senang. 

Seorang teman bilang sekarang yang saya lakukan bukan lagi sampingan, harus serius, lihat hasilnya 5 tahun lagi bukan dalam hitungan bulan.

Suplier saya bilang , kecebur sekalian jangan separo separo

Maka disinilah saya dipersimpangan, antara maju atau mengambil jalan lain. 


Senin, 02 Juni 2014

tigapuluhlima

Sejak dilahirkan, bertubi tubi keberuntungan selalu saya dapatkan. Tak cukup rasanya syukur saya ucapkan berulang ulang. Hanya saya kadang lupa , betapa mudah nya hidup saya selama ini.

Mudah yang kemudian membuat saya lena dan ketika harus berhadapan dengan susah sedikit saya menggerutu tiada habis. 

Dan saya tidak ingin jadi orangbyang kurang bersyukur, terngiang selalu kalimat dari ayat surat Ar Rahman "maka nikmat mana dari Tuhan kamu yang kamu dustakan"

Lalu seperti tahun tahun sebelumnya, saya hanya ingin berterimakasih atas 35 tahun yang indah,susah,payah,ceria,suka,gembira ini *tetep lebih nanyak senengnya kan ;)

Banyak hal yang terjadi setahun belakangan, seringkali diluar kuasa saya tapi lagi lagi selalu diberi kemudahan untuk menjalaninya.

Matursuwun Gusti sudah diparingi umur sepanjang ini 

:)

Rabu, 14 Mei 2014

Paman Gendut

Tetiba teringat paman itu setelah menemui seorang teman yang berperawakan mirip semalam. 

Paman gendut ini sahabat pak Alwi *bapak saya. Dulu waktu saya SD hampir tiap hari bisa dipastikan ia ada di rumah kami. Jauh dari keluarganya mungkin jadi kesepian kalau di rumah sendiri, rumah bujang. 

Bu Tinuk *ibu saya awalnya gak pernah ngomel kalo paman itu datang, lama lama agak terganggu juga.Bukan hanya karna seharian kerja nya main kartu saja dengan ayah saya tapi kebiasaan nya menaruh senjata api sembarangan yang membuat kuatir. Ketiga adik saya yang masih kecil kecil bisa saja main main dengan benda itu tanpa sengaja kan. 

Iya paman itu bekerja di instansi tertentu yang mempersenjatai nya dengan pistol kecil. Sungguh wajahnya tanpa seragam sama sekali nggak garang, malah lucu. 

Satu lagi yang biasanya bikin ibu saya marah, kalo main kartu hukumannya dijepit pake jepit jemuran hahahaha.... sejak kecil saya jadi terbiasa melihat tingkah konyol orang orang yang jauh lebih tua dari saya.

Agak lupa saya kenapa paman gendut mulai jarang ke rumah kami selain karena ibu saya mulai terusik dengan kedatangannya. Oooh iya, dia mulai di jodohkan dengan perempuan yang usia nya lebih tua beberapa tahun. 

Perempuan yang awalnya ia panggil mbak itu akhirnya dinikahi juga. Kami sempat ke rumahnya beberapa kali untuk menengok saat anaknya baru lahir dulu. Lalu setelah kami pindah rumah putus kontak sama sekali.

Yang saya ingat, laki laki yang berbadan besar biasanya punya hati yang besar pula. Jarang marah dan cenderung lucu. Mudah menyimpan perasaan dan takut melukai orang lain. 



*besar bukan berarti kasar 


:D

Kamis, 03 April 2014

Shop = game

 Awalnya dari membelikan seseorang pakaian. Dalam artian saya membelanjakan untuknya(ini  di luar kalau saja berbelanja untuk keperluan saya atau keluarga). Mulai hunting pertoko untuk mencari barang yang dirasa tepat, waktu itu karena pihak yang menginginkan saya belanja tidak mau membeli gadget yang smart (hadeeeh) membuat saya hanya mengikuti arahan nya saja tanpa bisa minta persetujuan barang mana yang ia mau.


Lalu mulailah saya berjualan secara online. Tapi terus terang agak payah saya dalam menilai pasar, saya memutuskan tidak akan menyetock barang lagi apalagi dalam jumlah yang besar. Karena sering kali apa yang saya nilai bagus belum tentu bagus buat orang lain. Akhirnya berjalanlah si online shop tanpa saya harus menyetock barang.

Inti dari online shop adalah kepercayaan antara penjual dan pembeli. Awalnya sebagai percobaan saya beli dulu untuk test bahan dan seberapa cepat barang dikirim, lalu seberapa pintar suplier menjelaskan dan menanggapi ke riwil an saya. Beberapa yang jutek akhirnya saya tinggalkan karena saya juga ingin rasa nyaman ketika berbelanja.

Buat saya lama lama rasa nya jadi kurang menantang, mulailah babak baru saya mencarikan barang yang dipesan kerennya sih mungkin personal shopper ya. Dari beberapa foto barang yang saya beri mungkin ada yang cocok, mungkin ditolak semua yang membuat saya jadi terus mencari. Mungkin orang yang menginginkan barang itu sudah menyerah, tapi demi memuaskan keingintauan, saya tetap akan saya cari.

Dalam pencarian saya malah jadi menemukan dimana saya bisa membeli barang barang lain yang mungkin akan saya perlukan di lain waktu.

Buat saya koq nikmat ya ketika saya diberi tugas untuk mencari sesuatu lalu saya berusaha mendapatkannya. Seperti beberapa game mencari barang yang pernah saya mainkan. Oalaaaah baru sadar itu kenapa sekarang frekwensi saya nge game berkurang. 


Well, I'm  enjoying it 

if you ever need something call me up who knows i might know where to look  :D

Minggu, 30 Maret 2014

:D

Suatu ketika saya pernah merasa putus asa sekali, merasa bahwa sebagai umat saya koq nggak ada guna nya selain membuat orang lain susah. Bahkan sampai memutuskan bunuh diri (ada masanya saya ceria berlebihan dan down berlebihan)

Tepat sebelum cutter itu sampai dipergelangan tangan, saya berpikir ulang *walopun udah kena dikit -_- 

"Benar nggak ada gunanya ya? kalau nggak ada guna nya koq saya sampai lahir? koq masih segar bugar sampai sekarang? Berarti mungkinkah saya bermanfaat buat yang lain?"

Sebut saya pengecut karena terlalu takut mati saat itu tapi dalam hati saya masih memikirkan terus fungsi saya.

Dunia seringkali buat saya kecewa. Melihat hal hal buruk yang terus terjadi disekitar tanpa ada kuasa saya untuk mengubahnya sendiri. Kadang hal yang membuat sedih bukanlah hal yang menimpa pada saya pribadi.

Dalam hati terus berdoa semoga ini hanya berat dari mata saya yang memandangnya tapi dirasa ringan oleh yang menjalankannya. Aamiin



*hope for a better world :D


Selasa, 11 Maret 2014

terlalu malas buat judul

Tunduk Kala dihadapan Ibu nya.

"Kenapa aku tak ber ayah bu?" Tanya nya perlahan sambil terus menunduk.

"Bukan kah sudah Ibu bilang bahwa kau ber ayah?" Jawab Ibu nya pelan, sambil memandangi remaja belia yang dulu berat nya tak lebih dari 3 kilo saat lahir.

"Tapi tak pernah Ibu bilang siapa ia" mata nya mulai menantang, tak puas dengan jawaban seadanya.

" Ingatkah kau pada cerita joko tingkir yang dulu sering ku dongengkan pada mu sebelum tidur?" Masih dengan suara pelan dan sabar.

" nama ayahku Joko Tingkir? Tinggal dimana ia?"

Ibu nya tersenyum

"Kau ingat ingat dulu, kenapa bidadari pergi meninggalkannya?"

"Ia membuka tutup penanak nasi" 

"Itu berarti apa?"

"Ia melanggar permintaan bidadari?" Jawab Kala tak yakin

"Ayah mu pun begitu, itu sebabnya Ibu mengajakmu pergi"

"Tapi Ibu bukan bidadari"

"Tapi Ayahmu melanggar satu satunya permintaanku"

"Ia pasti kesepian"

"Ia laki laki yang kuat, Ia akan bertahan hidup tanpa kita"

"Bisakah kita menemuinya?" Pintanya

"Kelak jika umur panjang" jawab Ibunya tersenyum.

Kelak tak terjadi, Ibu nya tak berumur cukup panjang untuk dapat mempertemukannya dengan ayahnya.

Lalu setiap kali di jalan ia melihat sosok laki laki setengah baya dalam hati ia berpikir apakah itu ayahnya? apakah harus nya ada getaran yang dekat menderu hebat kalau mereka bertemu meski tak saling kenal sebelumnya.








*masih 2 menitan :D *bersambung juga









Sabtu, 22 Februari 2014

IBU RT

Saya lagi kepikir betapa bahagia nya kalau nanti setelah menikah saya jadi ibu rumah tangga. Koq berubah? iya dulu saya ingin terus bekerja. Lalu ketika melihat anak anak para sahabat, saya jadi kepikiran. 

Apa rasa nya ketika anak melangkahkan kaki untuk pertama kali dan saya gak menyaksikan. Apa rasa nya kalau kata yang keluar pertama kali bukan mama tapi bibi.

Saya ingin semua itu. Ingin selalu di sampingnya, ingin mengawasi, bermain dan belajar bersama.

Seorang teman bilang eman kalau kemampuan saya terkubur di rumah.

Jadi ibu rumah tangga itu juga butuh skill khusus lho, gimana cara nya biar uang belanja cukup, masak apa buat anak, gimana cara membagi waktu untuk pekerjaan rumah tangga. Saya malah selama ini terbayang kerepotannya para ibu ibu itu.

Tapi melihat beberapa teman dengan rumah bersih dan anak yang bahagia koq rasa nya saya jadi iri ya. 

Jumat, 24 Januari 2014

lara

Dan hujan malam itupun turun dengan derasnya tanpa jeda tepat setelah saya berkata "sudah"

Meski hati kecil saya berkata "belum" ... meski saya masih "mau".

Saya pengecut yang takut kembali terpuruk dalam luka cinta. Selalu saja menghindar dan menjauh agar "luka" tak hinggap.

Sejati nya jatuh cinta hanyalah untuk para pemberani. Mereka yang siap sakit dan luka. 

"Dieman eman nduk, bandhamu mung ati. Sepisan ajur angel mbalike maneh"



Note : menyambut kelahiran anak zurich & thalita 
*hey zurich! Tokceer! Hebat! Langsung 4
*padahal nubi 
*padahal belon ada 2 thn umurnya
*padahal gak ada yg ngajari cara kawin

Senin, 13 Januari 2014

blessed

Seseorang pernah bilang betapa beruntungnya saya karena saya selalu dikerumuni banyak teman yang baik.

Dan untuk beberapa bulan ini saya ngerasa bahwa kata kata nya itu benar

Tuhan, selalu membuat saya dibantu banyak teman ketika saya sedih dan susah.

Bahkan ketika saya merasa terlalu nakal untuk diberi kebaikan pun bantuan selalu datang.

Terimakasih semua Love you all