Dik, lagi lagi kamu dalam pelukanku, tertidur. Mungkin nyenyak, mungkin juga hanya sekedar memejamkan mata.
Memandangimu terpejam begini ... sungguh seandainya aku yang ada dalam mimpi mu itu.
Ingin rasanya belajar membaca hati, yang paling kuingin adalah tau semua yang ada dihatimu. Tapi untukku menebak adalah pekerjaan yang paling sulit, lain halnya menunggu.
Lupa kah kamu dik, bertahun tahun aku menunggu agar kamu mau memasrahkan hatimu padaku.
Tapi ah, aku bagimu hanya seperti seorang kakak tidak pernah lebih, tempat kamu bermanja dan minta dihibur hibur. Aku cukup sadar diri
"Hey, sudah sore. Pulang sana... nanti dicari Ibu lho. Lagipula tanganku mulai kebas ini" Kataku membangunkannya sebelumnya sempat mendaratkan ciuman tipis di pipinya yg semburat merah.
Mengerjapkan mata seperti anak kecil yang menggemaskan, bangun. Sejenak ia tersenyum. "Terimakasih" katanya pelan lalu memberesi tas nya dan kemudian keluar.
Dari jendela kamar kupandangi Kirana Jingga .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar