Lihat tanganku, gemulai kan? bahuku langsing, bulu mataku lentik, bibirku sewarna dengan jambu air, rambutku hitam panjang terurai..kulitku pun putih...Aku cantik.
Meski jalanku seperti macan luwe (lapar), meski goyanganku lebih indah dari penari di desa, mesti suaraku tinggi melengking. Tapi aku bukan perempuan
Memandangi bilur bilur merah di dadanya, menggapai bilur dipunggung yang terasa nyeri tiap kali bergerak
"Aku memberimu nama GETAR JAGAD agar kau menjadi laki laki yang bisa menggetarkan jagad, lakukan sekali lagi le.. lakukan tanpa rasa jijik diwajahmu" Tegas suara Bapak kemarin siang saat menyuruhnku membunuh ayam. Aku tetap tidak bisa,hasilnya seluruh badanku habis dipecutnya.
Orang bilang ibuku peri yang sering duduk dipinggir kali samping rumah kami, bapak membuatnya bunting lalu lahirlah aku dan Ibu pun menghilang.
Peri sebangsa lelembut yang cantik dan wangi
Kalau aku laki laki kenapa badanku tidak berisi seperti bapak? kenapa tidak sedikitpun tumbuh bulu di wajahku seperti laki laki kebanyakan? kenapa tidak secuilpun jakun ditenggorokanku?
Tapi Bapakku bilang aku laki laki bukan perempuan....
Kutemukan bapak sedang bicara sendiri dipinggir kali, perlahan suaranya terdengar...
"Harusnya kau bawa mati anak itu bersamamu, begitu miripnya ia denganmu semakin hari... Bagaimana bisa tahan aku melihatnya, sementara kehilanganmu sudah membuatku gila"
Isaknya terdengar, suaranya putus asa
"Kau tau, aku sangat ingin menjadikannya laki laki yang kuat...supaya saat aku mati ia mampu hidup sendiri, tapi ia menjadi seperti keinginanmu, ia SEKAR INAKIT ... seikat bunga, sangat cantik anakmu bu. Kemarin anaknya Cokro datang melamar...aku bisa bilang apa? Aku bahkan tidak tau anak itu laki laki atau perempuan"
FADING
LIGHTS OUT
Meski jalanku seperti macan luwe (lapar), meski goyanganku lebih indah dari penari di desa, mesti suaraku tinggi melengking. Tapi aku bukan perempuan
Memandangi bilur bilur merah di dadanya, menggapai bilur dipunggung yang terasa nyeri tiap kali bergerak
"Aku memberimu nama GETAR JAGAD agar kau menjadi laki laki yang bisa menggetarkan jagad, lakukan sekali lagi le.. lakukan tanpa rasa jijik diwajahmu" Tegas suara Bapak kemarin siang saat menyuruhnku membunuh ayam. Aku tetap tidak bisa,hasilnya seluruh badanku habis dipecutnya.
Orang bilang ibuku peri yang sering duduk dipinggir kali samping rumah kami, bapak membuatnya bunting lalu lahirlah aku dan Ibu pun menghilang.
Peri sebangsa lelembut yang cantik dan wangi
Kalau aku laki laki kenapa badanku tidak berisi seperti bapak? kenapa tidak sedikitpun tumbuh bulu di wajahku seperti laki laki kebanyakan? kenapa tidak secuilpun jakun ditenggorokanku?
Tapi Bapakku bilang aku laki laki bukan perempuan....
Kutemukan bapak sedang bicara sendiri dipinggir kali, perlahan suaranya terdengar...
"Harusnya kau bawa mati anak itu bersamamu, begitu miripnya ia denganmu semakin hari... Bagaimana bisa tahan aku melihatnya, sementara kehilanganmu sudah membuatku gila"
Isaknya terdengar, suaranya putus asa
"Kau tau, aku sangat ingin menjadikannya laki laki yang kuat...supaya saat aku mati ia mampu hidup sendiri, tapi ia menjadi seperti keinginanmu, ia SEKAR INAKIT ... seikat bunga, sangat cantik anakmu bu. Kemarin anaknya Cokro datang melamar...aku bisa bilang apa? Aku bahkan tidak tau anak itu laki laki atau perempuan"
FADING
LIGHTS OUT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar