Jumat, 06 April 2012

Another Illusion

Berita kriminal di televisi tentang sepasang manusia yg dibunuh dirumahnya membuatku mengurungkan niat untuk tidur siang. Sosok sosok kaku itu mati lemas karena diracun. 


Rasanya seperti kenal dengan kedua orang itu... eeeh ... Bukankah itu mas Koko dan Tami ? bagaimana mungkin aku sampai tidak mengenali wajah suamiku meski ia baru meninggalkanku seminggu yang lalu.


Dan mana mungkin aku bisa melupakan wajah Tami yang selama bertahun tahun jadi mimpi burukku. Perempuan yang jadi duri dalam rumah tanggaku.


Kalau tau selingkuh kenapa aku diamkan? karena aku gabuk ,mandul!! aku tidak bisa memberinya keturunan. Diam ku bukan diam yang ikhlas .. diam ku diam yang mengutuk, membenci tapi tidak pernah mengharapkan mereka mati. Tidak, tidak mengharapkan kematian, lebih jahat dari itu aku mengharapkan mereka menderita.


Terpikirkan banyak cara untuk membuat mereka sengsara, kalau hanya dengan membatin mereka bisa celaka maka sudah berkali kali mereka celaka. Percayalah aku tidak pernah membunuh.


Kamu pasti bahagia kan sekarang ? bisik suara dikepalaku... tidak... aku tidak bahagia, karena aku tau setelah mereka mati celaka aku yang akan kerepotan.


Aku pasti dituduh! siapa lagi orang yang kelihatan bersalah dalam hal ini kalau bukan aku? yang punya motif kan hanya aku.. Aku harus segera lari, polisi pasti tidak akan mau tau kalau bukan aku pelakunya. Tapi kalau aku lari maka semakin terlihat bersalah kan? diam saja dirumah? 


Rasanya penasaran siapa sih yang membunuh mereka? siapa yang begitu teganya membunuh 2 orang itu, siapa lagi yang mereka sakiti selain aku.


Bagaimana menghadapi ibu mertuaku yang sudah kuanggap pengganti orangtuaku? Aku sebatang kara, ibu mertuaku adalah tempat bersandar selama ini, ia pasti akan membenciku kan. Seribu tanya siapa, kenapa, ada apa sebenarnya, bagaimana nanti membuatku seperti melayang.


Terdengar suara telephone

"Haloo, ibu cantik sedang apa? siap siap ya sebentar lagi ku jemput kita ke dokter yang kemaren dulu disarankan tante Mia" Suara ceria mas Koko terdengar. Hoooaaamh tidur siang yang melelahkan, buku Agatha Christie yang sedari tadi dipangkuanku jatuh.


Buku cerita detektif begini memang bukan pengantar tidur siang yang enak, membuat bermimpi yang melelahkan.




*note: cuma bunga tidur...eeh pinjem nama istrinya emir juga Mia









Tidak ada komentar:

Posting Komentar