"Masa kau percaya cerita macam begitu sih?"
"Bukan cerita, itu hasil terawangannya peramal yang aku temuin"
"Kau ketemu peramal? buat apa? jodoh tuh ditangan Tuhan Mir bukan ditangan peramal"
"Aku cuma penasaran aja, jadi aku nanya ke peramal itu, kapan aku ketemu jodohku"
"Terus dia bilang benang merah yang terikat dikelingkingmu sama di kelingking dia kusut? lama ketemunya? yaah kalo gitu ngapain nanya. Semua juga udah tau "
Sebeeel, kalo ngobrol sama abang ku yang satu itu ada aja caranya untuk ngejatuhin semangat yang tadi ku terima dari peramal. "Sabar aja, nggak lama lagi akan ketemu.Orangnya kecil,dari arah timur"
Jujur saja mulai keluar dari tempat ramal itu aku jadi memperhatikan orang orang yang jalan dari timur,siapa tau aja ketemu laki laki yang dimaksud. Dan ini berlangsung selama berhari hari, berbulan bulan,karena sangat penasaran aku sampai membeli peta dan semua daerah yang berada ditimur kota ku, aku tandai.
Kira kira dari mana ya dia? sebegitu jauhkah sampai benang merahnya terulur panjang dan kusut. Kita sudah kenal belum ya? Sama sekali bukan menunggu yang menyenangkan. Aku cuma ingin cepat bertemu, cepat menikah dan tak menjadi beban kakak kakak ku.
Tapi ia tak kunjung datang, cerita benang merah dikelingking itu agak terlupakan sedikit. Ketika ada seseorang/kenalan baru aku langsung tanya apakah ia dari Timur. Orang orang pasti menganggapku aneh atau bahkan mungkin gila.
"Masih nunggu orang yang punya benang merah?" Tanya abang saya, saya hanya diam.
"Mir, abang tau keinginanmu untuk lekas menikah itu karena kamu tidak ingin membebani kami. Buat kami Mir kau adalah amanah emak. Emak bilang sebelum meninggal, jaga Mir ya Din. Maka Aku ada untuk menjagamu. Jangan terlalu kau pikirkan"
"Iya Mir, jodoh itu sudah diatur Tuhan, biar Tuhan pula yang menentukan waktunya kapan kau akan bertemu jodohmu" Kata abangku yang lain.
Sulit sekali rasanya menatap mata mereka, aku menangis. Benang Merah itu, biarlah mendekat sendiri, biarlah terurai dari kekusutannya dan akhirnya menemuiku disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar