"Sudah buat PR hari ini?" Tanya Ragil
"Sudah, kenapa?" Jawab si mungil Laras
"Pinjam" Pinta Ragil, lebih mirip perintah malahan.
"Pemalas" Kata Laras tapi tetap diberikannya buku bersampul coklat kepada teman sekelasnya itu.
Itu kejadian dalam khayalanku. Sebabnya aku berkhayal tentang dua murid dikelasku? Karena sepucuk surat yang ada di dalam buku Laras. Dari Ragil hehehe iya, dari bocah badung yang nggak tahan duduk anteng sebentar saja dikelas. Yang aku khayalkan adalah kejadian sebelum surat itu akhirnya sampai ditanganku.
Surat dengan amplop putih yang tidak disegel lem, tulisan besar besar dari : Ragil pun letaknya disisi penerima dibawahnya ada tulisan Untuk : Laras dengan lambang hati dibelakangnya.
Surat dengan amplop putih yang tidak disegel lem, tulisan besar besar dari : Ragil pun letaknya disisi penerima dibawahnya ada tulisan Untuk : Laras dengan lambang hati dibelakangnya.
Dear Laras yang Cantik
Akunya suka sama kamunya, kamu mau nggak jadi pacarku?
Love,
Ragil
Nak, betapa cepat kalian tumbuh. Sepenggal kalimat yang menyatakan perasaan Ragil pada Laras sudah cukup membuatku merasa terkejut. Pernyataan yang sederhana tapi juga sangat mewakili hati Ragil. Tunggu, tahukah Ragil apa yang dia rasakan itu, pahamkah ia arti pernyataannya?
Ternyata benar anak sekarang cepat sekali dewasa. Bisakah aku kembali masuk keruang kelas itu dan menganggap mereka masih anak anak sementara hati mereka mulai merasakan cinta? mungkin bukan cinta yang seperti orang dewasa.
Perasaan salah karena membuka surat tadi berganti kebingungan, kenapa anak kelas 4 SD bisa menulis surat cinta kepada teman sekelasnya. Masih dalam kebingunganku menemukan tulisan rapih Laras di dalam buku PR Ragil
Belajar yang rajin ya Gil, Laras :)
Note : karena saya terobsesi dapet surat cinta... kepengen dikirimi surat cinta bukan surat tagihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar