"Jangan diambil hati, kami kan hanya main main saja"
Haaah?!! hubungan serius yang sudah hampir dalam hitungan tahun mereka jalani itu ia anggap hanya main main saja? Mungkin otak nya rusak. Bukan, bukan otaknya yang rusak, tapi hatinya yang rusak.
Mungkin akal sehatnya tidak lagi bisa mengenali mana yang cinta mana yang main main saja.
"Seumur hidup aku belum pernah menangis karena sakitnya cinta"
Begitu ia mengucapkan kata itu, entah setan mana yang membisiki. Aku semakin bertekad untuk membuatnya merasakan tangis yang disebabkan cinta.
Iya, aku memang dari awal tidak ingin membuatnya jatuh cinta. Aku hanya ingin ia menangis. Aku ingin ia menyesal, jatuh terkapar dalam derita cinta dan tak pernah bisa bangkit kembali. Karena ia telah membuat orang lain meneteskan air mata.
Tapi yang terjadi sekarang kebalikannya, aku semakin tak bisa lepas dari jerat yang kutebar sendiri. Semakin hari semakin erat. Ia juga membuatku menangis, betapa cinta rasanya sakit ketika tau ia bukanlah takdir.
Benar adanya bukan cinta namanya jika tidak menteskan air mata. Kasihan ia yang tak pernah menangis karena sakitnya cinta, ia belum sempat tau bagaimana rasanya
Note: bleeeeh semakin bertekad bikin kamu nangis bung hahahaha... *tapi sepertinya kamu nggak suka perempuan :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar