Kamis, 23 Juni 2011

ANAK ANAK ANAK



Saya punya ketakutan yang besar tentang punya anak, bahwa kelak mungkin saya tidak akan jadi ibu yang baik, kelak anak saya akan menyalahkan saya untuk semua kesalahan yang dibuatnya, pula ketakutan kalau saya tidak bisa membahagiakannya.

Saya tumbuh dengan orang tua yang tidak pernah memukul, membiarkan saya melakukan apapun yang saya mau. Pun ketika saya mulai melakukan hal hal yang bodoh orang tua saya membiarkan saya menemukan jalan saya kembali. Saya sangat bersyukur tapi kenyamanan saya tumbuh dengan orang tua tetap tidak membuat saya merasa nyaman untuk punya anak (setidaknya untuk beberapa waktu ini).

Anak adalah cerminan orang tuanya, bagaimana ia dibesarkan seperti itulah nantinya ia tumbuh. Seorang teman bilang tergantung bagaimana ia bergaul, ia bisa saja jadi anak yang baik dirumah tapi karena teman temannya ia akan berubah jadi anak yang "kurang menyenangkan".  Tetap, buat saya anak adalah bagaimana ia dididik oleh orang tuanya.

Ketika Orang tua mengajarkan kebaikan maka ia akan menjadi baik, kalaupun ia khilaf atau salah jalan ia akan tetap menemukan jalannya kembali menjadi baik karena di rumahnya ia diajari kebaikan.

Merasa berdosa nggak jadi orang tua ketika melihat wajah sedih anaknya? Ikut terluka kan pasti? karena saya sangat sayang anak anak saya sampai takut sendiri. Saya takut si kecil itu terluka, saya takut dunia yang semakin kejam membuat seorang anak tidak bahagia.

Anak adalah rencana yang super besar, lebih besar dari pernikahan. Ketika memutuskan punya anak berarti ada tanggung jawab finansial yang diemban, ada tanggung jawab moral. Menjadi orang tua adalah pekerjaan seumur hidup tanpa hari libur. Kita akan menjadi pemimpin, guru, polisi, dan sahabat buat meraka. Sudah cukup ilmu untuk jadi orang tua?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar