Betapa ternyata teman gak selalu mengerti apa yang kita pikirkan. Beberapa minggu yang lalu saya nulis tentang pernikahan kan? bukan berarti saya ingin menikah saya malah ingin menunda sampai saya benar benar siap menikah.
Seorang teman mengira bahwa saya benar2 ingin menikah, padahal maksut tulisan saya adalah saya ingin ketika sahabat saya ingin menikah suatu saat nanti ia benar benar menikahi orang yang ingin dia ajak berbagi hidup. Bukan hanya karna sudah semakin tua, biological clock is ticking and those kind of thing.
Aneh kan ketika kamu dilamar seseorang yang kamu kadang ngerasa gak nyaman dengan tingkah lakunya tapi kamu menerima juga pinangannya? seolah olah kamu tau kamu akan kepleset karena tempat yang licin tapi kamu tidak memproteksi dirimu sendiri.
Tindakan yang bodoh...itu menurut saya.
Makanya rasanya koq aneh ya? ketika seseorang yang mengaku teman saya mengira dengan tulisan saya yang menginginkan "lebih" untuk masa depan saya dia malah menganggap saya sangat berharap menikah sekarang.
Masih bisa disebut teman? ketika dia nggak mengerti yang saya lakukan dan saya pikirkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar