Minggu, 25 November 2012

Picture Perfect

"Ganteng!" seruan si perempuan pertama saat melihat perempuan kedua memperlihatkan foto laki laki yang ia nikahi.

"Iya, ganteng ya... mana mau gw kalo dia gak ganteng" Kata si perempuan kedua sambil tersenyum.

"Cocok deh, lo cakep dia ganteng. Serasi" Tambah perempuan pertama

*********                                       **********

"Awas kalo lo sampe berani ngomong begitu lagi, gw gak akan kasih ampun" Kata si laki laki ganteng beringas, tangannya masih dirambut si perempuan.

Hanya tangis tanpa suara, air mata bercampur darah. Kepalanya seakan tak kuat lagi untuk diangkat.

Pintu kamar dikunci dari luar. Malam ini ia harus segera pergi. Tak sanggup lagi rasanya.

Entah kali keberapa, luka lebam yang kemarin pun belum lagi hilang. Perlahan dielus rambut nya, darah....

Orang bilang ia di guna guna agar menurut, ia sendiri tak pernah tau. Ia hanya tau satu... Cinta.

Cinta yang membuatnya tinggal, cinta yang membuatnya menyerah kalah tanpa sempat melawan.

Cinta juga yang membuatnya saat ini terpikir untuk pergi, pergi meski hanya sejenak. Meski mungkin akan ditemukan kembali dan dihajar habis habisan tanpa ampun seperti yang sudah sudah.

Teringat percakapan kecilnya dengan seorang teman tadi siang....


***********                                  ****************

"Jangan nyari hanya gantengnya, cari yang hatinya baik" Ujar perempuan ke dua, 

"Kenapa?" tanya perempuan pertama

"Makan Ati hehehe" Jawab perempuan kedua.

************                             ****************


"Lo itu punya gw, mau apa apa ya kudu bilang!!!" Teriak si ganteng tangannya memegang kepala si perempuan, menjenturkannya kelantai tanpa ampun. Hanya karena ia tadi tidak bilang akan kemana.

Diam... Tak bergerak....tidak mati.... rasanya lebih buruk dari sekedar kematian...








Note : liebe dich schatz, starke leben :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar