Senin, 11 Juni 2012

while you were away

Pagi :)




Hei, hari ini ulang tahun mu kan...


Lama rasanya tidak bercakap cakap denganmu, kabarmu bagaimana? Kamu ingat dulu setiap kali kamu ulang tahun kita rayakan dengan bepergian ketempat tempat baru. Aku selalu mengeluh betapa mahalnya biaya ulang tahunmu, karena perjalanan kita meski hanya untuk berdua saja untuk saku ku dan kamu rasanya berat sekali. Meski kuakui kalau ternyata menyenangkan juga.


Terakhir kali kita bepergian 6 tahun yang lalu ya? saat itu rasanya kondisimu sedang prima prima nya, sanggup mendaki gunung di pulau yang eksotis itu tanpa kulihat kelelahan diwajahmu. 2 bulan setelahnya ya kita baru tau kamu sakit parah? Sama sekali nggak ku lihat warna diwajahmu. Aku benar benar kehilangan. Rasanya tak sanggup memandangmu tergolek begitu.


Kamu mungkin marah padaku, mungkin juga benci setengah mati karena tiba tiba aku menghilang saat kamu membutuhkanku. Iya, aku memang egois.


Kamu ingat sahabatmu dari kecil? yang kacamatanya tebal, yang mukanya pucat karena hampir nggak pernah keluar rumah, yang selalu ingin ikut tiap kali kita bepergian. Aku menikahinya. Tidak lama setelah kamu divonis stadium 4.


Ibumu mengataiku si jalang yang gila uang dihari pernikahan kami. Aku tidak peduli. Semua teman kita membenciku, aku berusaha tidak ambil pusing. Aku butuh jaminan untuk masa depanku, bukan hanya untukku tapi untuk anak kita.


Iya, kita punya anak. Namanya Cira. Usianya sudah 5 tahun sekarang. Lebih mirip denganmu ketimbang suamiku atau pun aku. Bentuk wajah sampai semangatnya mirip benar denganmu. Suamiku tau koq kalau itu anakmu, dia malah yang menawarkan untuk menikah dulu karena kondisi mu sudah sangat kritis dan tanpa pikir panjang aku menerima. Suamiku laki laki yang amat sabar yang sangat sayang pada anak kita meski tau itu bukan darah dagingnya. Beruntung kamu punya sahabat sebaik dia.


Kenapa hari ini aku teringat menulis surat untukmu? asal kamu tau, aku selalu mengingatmu, selalu membawamu dalam do'aku ... masih menyimpan cinta untukmu. Hari ini kami mendapat kabar, Cira ku ternyata mendapat penyakit yang sama denganmu (Damn Gen!!). Runtuh lagi duniaku, rasanya tidak sanggup menjalani hal yang sama untuk kedua kalinya.


Dokter bilang penyakit Cira masih bisa diobati, belum seterlambat penyakitmu. Saat ini aku minta kamu mendo'akannya juga, memintamu dengan kerendahan hati untuk menjaganya.


+++++++++




Ia berhenti menulis, percuma rasanya menulis surat untuk seseorang yang mungkin tidak akan pernah bisa membaca suratnya. Memandangi wajah mungil putrinya penuh sayang, lalu menangis....






++++++++++


Disuatu tempat yang dingin, seorang laki laki yang tidak pernah bangun dari komanya meneteskan air mata.






Note : pikiran saya selalu kemana mana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar