Rabu, 31 Oktober 2012

Temaram Malam

Masih terduduk di depan jendela yang menghadap ke jalan depan rumahnya. Benarkah waktu seolah berhenti ketika mengharap sesuatu yang tak kunjung terjadi? Benarkah hanya cari cari penyakit ketika mengharap segala yang digariskan Tuhan berujung berbeda?

Teringat percakapan sore tadi.

"Bisakah membuat mu urung?"

"Tidak ada yang bisa membuatku mundur kali ini"

"Bisakah kau pikirkan kembali?"

"Bukankah ini sudah pasti terjadi?"

"Bukankah belum pasti jika belum juga terjadi?"

"Gila!" Ia keluar rumah dan pergi mungkin tak kan kembali lagi.

Benarkah aku yang egois ketika tak juga sanggup melepasnya pergi? Berharap ia kembali. Masih mengharap sosoknya menerjang dinginnya malam dan masuk kedalam hangat rumah.


Hanya memandang malam, asanya mulai menipis lalu samar.... kemudian hilang.


Menatap bulan yang semakin pucat, Matahari Pagi akan segera datang....






Tidak ada komentar:

Posting Komentar